Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengemukakan, apabila ingin merealisasi pembangunan secara berkelanjutan dan sehat , saat ini Tiongkok perlu giat melaksanakan transformasi dan eskalasi ekonomi. Selain itu, perlu diterapkan langkah-langkah menyelaraskan pertumbuhan stabil, merestrukturisasi ekonomi dan mendorong reformasi. Keputusan-keputusan itu sesuai dengan pedoman kebijakan ekonomi yang dicanangkan pemerintah Tiongkok pada awal tahun ini, di mana mengindikasikan pula bahwa kebijakan ekonomi sentral Tiongkok tetap konsisten.
Hal ini diutarakan Li Keqiang dalam temu wicara situasi ekonomi do beberapa provinsi, yang digelar di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, Tiongkok barat daya belum lama ini.
Sejak tahun ini, perekonomian Tiongkok berjalan relatif stabil dalam segala aspek. Sejumlah indeks tercatat dalam ruang fluktuasi yang rasional, restrukturisasi ekonomi berjalan lancar, transformasi dan eskalasi ekonomi menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Namun, ekonomi Tiongkok saat ini menghadapi daya pertumbuhan sekaligus tekanan penurunan, akibat lingkungan ekonomi yang semakin tidak menentu.
Dalam temu wicara mengenai situasi ekonomi tersebut, Perdana Menteri Li Keqiang menekankan, perlu mengontrol kebijakan ekonomi makro sebaik-baiknya, mempertahankan stabilitasi kebijakan ekonomi secara berkesinambungan. Selain itu, perlu menetapkan spekulasi pasar yang stabil.
Sejak transisi pemerintahan pada awal tahun ini, pemerintah Tiongkok berupaya mendorong transformasi ekonomi guna memecahkan sejumlah pertentangan mengenai ekonomi Tiongkok, seperti isu ketidakseimbangan, kekurangan penyelarasan dan kesinambungan. Untuk itu, pemerintah berupaya memadukan hasil guna reformasi, permintaan domestik dan daya inovasi sebagai daya pendorong baru, sekaligus meningkatkan mutu dan hasil guna, lapangan kerja serta pendapatan, pelestarian lingkungan dan penghematan energi, demi merealisasi peningkatan ekonomi Tiongkok.
Untuk itu, Perdana Menteri Li Keqiang telah melakukan inspeksi lapangan sebanyak tiga kali guna memasyarakatkan kebijakan ekonomi makro pemerintah pusat, dan menyatakan bahwa kebijakan ekonomi senteral tidak akan berubah.
Pemerintah baru Tiongkok telah menjalankan tugas hampir 118 hari. "Menstabilkan pertumbuhan, mendorong reformasi, merestrukturisasi ekonomi " merupakan tiga target kunci dalam kebijakan ekonomi makro Li Keqiang.
Di tengah situasi ekonomi yang relatif tidak menentu saat ini, apabila ingin merealisasi transformasi dan eskalasi ekonomi, maka Tiongok harus siap menghadapi masalah jangka pendek, termasuk memelihara pertumbuhan rasional sekaligus meningkatkan mutu dan hasil guna pembangunan. Selain itu, Tiongkok harus pula mmemecahkan kesulitan akibat restrukturisasi dan menyelesaikan pertentangan dalam operasional ekonominya. Dengan demikian, Tiongkok baru dapat meletakkan dasar baik demi perkembangan ekonomi jangka panjang. Sementara itu, mempertahankan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan dan stabil merupakan jaminan penting bagi Tiongkok untuk merealisasi tujuan tersebut.