Penggantian organ tubuh saat ini sudah sering dilakukan dengan melakukan operasi transplantasi. Contohnya jika Anda mengalami kerusakan jantung atau ginjal, maka organ yang rusak dapat diganti dengan organ yang sehat.
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa di masa depan, manusia kemungkinan juga dapat melakukan operasi transplantasi kepala.
Sebuah makalah yang dipublikasikan di jurnal Surgical Neurology International edisi Juni 2013, memperkenalkan cara untuk melakukan transplantasi kepala.
Metode operasi tersebut dinamakan HEAVEN/GEMINI (Head Anastomosis Venture with Cord Fusion). Metode tersebut ditulis oleh Dr. Sergio Canavero dari Turin Advanced Neuromodulation Group (Italia).
"Metode operasi tersebut memang hanya bisa dilakukan dengan teknologi canggih saat ini," ujar Dr. Canavero, seperti dikutip dari situs berita Ubergizmo.
Namun risiko untuk melakukan operasi transplantasi kepala ini pastinya sangat besar karena kepala merupakan tempat di mana terdapat otak yang mengatur semua kerja organ tubuh manusia. Jika saraf dari otak terputus, maka kemungkinan tubuh kita tidak akan berfungsi lagi.
Menurut Dr. Canavero, saat operasi berlangsung, pasien penerima kepala dan pasien yang menyumbangkan kepala akan berada dalam satu kamar. Operasi akan dilakukan di dalam ruangan bersuhu 12 hingga 15 derajat Celsius dan pada saat yang bersamaan. Pembedahan harus diselesaikan dalam waktu satu jam. Jika tidak, maka otak tersebut tidak dapat menerima saluran darah secara normal dan akan kehilangan fungsi normalnya.
Transplantasi kepala telah menimbulkan perdebatan yang luas karena secara teori, orang kaya akan dapat hidup selama-lamanya dengan melakukan transplantasi kepala pada tubuh yang berusia muda dan sehat. Tentunya operasi seperti ini akan memakan biaya yang mahal dan hanya orang kaya saja yang dapat membayarnya.
Dr. Canavero mengatakan ia belum mempertimbangkan masalah moral terkait transplantasi kepala karena itu adalah tanggung jawab pemerintah.