Ekspo Tiongkok-ASEAN ke-10 dan KTT Perdagangan dan Investasi akan digelar di Kota Nanning, Guangxi, Tiongkok Barat Daya, pada 3-6 September mendatang. Ekspo kali ini akan mengadakan perayaan genap 10 tahun pembentukan kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN. Para pakar, sarjana dan pejabat Tiongkok dan negara-negara ASEAN yang menerima wawancara masing-masing menilai tinggi atas kemajuan hubungan kedua pihak selama 10 tahun ini, mereka juga memberi banyak pendapat untuk meningkatkan hubungan Tiongkok-ASEAN.
Pakar terkait Tiongkok, Han Feng mengatakan, bahwa hubungan Tiongkok-ASEAN telah memasuki masa baru, dan perlu upaya baru bersama-sama kedua pihak. Perdagangan tradisional dan sederhana sudah tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan kedua pihak, maka perlu menemui titik baru kerja sama di bidang-bidang industri, iptek dan lain sebagainya, agar dapat lebih berkembang. Sedangkan di bidang politik, mereka juga perlu kerja sama yang lebih erat, dan meningkatkan saling percaya di bidang keamanan.
Asistan Menteri Rancangan dan Investasi Laos, Vichit Sindavong mengatakan, bahwa Tiongkok dan ASEAN berdasarkan hubungan strategis selama 10 tahun, perlu lebih lanjut mengembangkan dan memperkokoh hubungan tersebut.
Pakar Kamboja, Ky Sereyvath berpendapat, Tiongkok dan negara-negara anggota ASEAN perlu meningkatkan pertukaran kebudayaan agar lebih saling toleransi.
Mengenai perselisihan kedaulatan wilayah yang berada antara Tiongkok dengan sebagian negara ASEAN, pakar Tiongkok Zhang Xuegang menganggap bahwa ini juga keseluruhan hubungan Tiongkok-ASEAN, dan tidak mempengaruhi situasi makro kerja sama kedua pihak.