Masalah Laut Tiongkok Selatan merupakan salah satu unsur yang tidak boleh diabaikan dalam proses kerjasama Tiongkok dan ASEAN. Perdamaian dan stabilitas selalu merupakan prasyarat bagi pemeliharaan kemakmuran di kawasan mana pun. Sebagai salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia, Laut Tiongkok Selatan berkaitan langsung dengan kerja sama Tiongkok dengan negara-negara ASEAN. Qu Xing dari Balai Riset Masalah Internasional berpendapat bahwa perwujudan hubungan "Sepuluh Tahun Emas" justru berlandaskan penanganan baik persengketaan antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN . Dilihat dalam jangka panjang, Qu Xing mengatakan pembinaan "Sepuluh Tahun Intan" membutuhkan negara-negara di kawasan ini mengontrol sengketa di Laut Tiongkok Selatan secara efektif. Ia mengatakan, Tiongkok dan ASEAN menandatangani DoC Laut Tiongkok Selatan pada tahun 2002, sehingga berbagai pihak terkait dapat mengontrol masalah kompleks. Walau tetap terjadi pergesekan, namun tidak muncul situasi yang di luar kendali. Dari pengalaman sepuluh tahun terakhir, kita telah mengetahui cara memelihara stabilitas. Yang penting ialah setiap negara harus menaati DoC Laut Tiongkok Selatan. Apabila dokumen tersebut ditaati, maka perwujudan "Sepuluh Tahun Intan" hubungan Tiongkok-ASEAN akan berjalan mulus. Jika tidak, maka ambisi itu akan menjadi impian belaka.