Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang kemarin (10/10) menghadiri KTT Asia Timur ke-8, yang digelar di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. KTT tersebut dihadiri pemimpin dari 10 negara anggota ASEAN, Korsel, Jepang, AS, Rusia, India, Australia, dan Selandia Baru. Para pemimpin telah bertukar pendapat mengenai masalah pembangunan dan kerja sama di Asia Timur, masalah regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama.
Pada kesempatan itu, Li Keqiang mengusulkan semua anggota untuk meningkatkan kerja sama strategis untuk bersama-sama menghadapi tantangan, khususnya di bidang ketahanan pangan dan energi, bencana alam, perubahaan iklim dan kesehatan publik. Tiongkok bersedia meningkatkan kerja sama dengan berbagai negara, untuk menyediakan layanan informasi, mendorong perkembangan industri hijau dan penggunaan karbon rendah, meningkatkan kerja sama sosial budaya dan ekonomi. Li Keqiang berharap semua anggota dapat menikmati dana bersama, teknologi dan pasar dengan cara saling melengkapi dan memanfaatkan keunggulan masing-masing。
Li Keqiang mengatakan pengintegrasian regional harus berpegang teguh pada prinsip keterbukaan, toleransi, dan transparansi. Tiongkok bersedia berupaya dengan semua anggota untuk merealisasi perundingan menyeluruh sebelum 2015, yakni mencapai suatu persetujuan perdagangan bebas yang modern, menyeluruh, bermutu tinggi dan saling preferensial.