Presiden Tiongkok Xi Jinping berkunjung di Indonesia pada tabggal 2 Oktober lalu dan Perdana Menteri Li Keqiang baru saja mengakhiri kunjungannya di Vietnam. Kunjungan pemimpin-pemimpin Tiongkok selama dua minggu itu memungkinkan hubungan Tiongkok dengan negara-negara ASEAN memasuki tahap baru dan menjadi tonggak baru dalam catatan sejarah.
Dalam dua minggu ini, pemimpin-pemimpin Tiongkok berturut-turut mengunjungi Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand dan Vietnam, menghadiri Pertemuan Puncak ASEAN dan Pertemuan Puncak Asia Timur, serta berbagai kegiatan bilateral dan multilateral.
Serangkaian kunjungan pemimpin Tiongkok menghasilkan jalan pemikiran baru hubungan luar negeri Tiongkok. Kini, konfigurasi Asia Pasifik dan dunia tengah berada dalam perubahan dan penyesuaian kembali secara mendalam. Menghadapi situasi yang rumit itu, pemimpin Tiongkok dengan kreatif melalui aksi hubungan luar negeri yang aktif di Asia Tenggara mengemukakan serangkaian ide baru hubungan luar negeri dan prakarsa baru pembangunan bersama sehingga telah meletakkan dasar kokoh bagi "dekade intan" kerja sama bersahabat Tiongkok dengan negara-negara ASEAN.
Kerja sama di bidang keamanan politik maju dengan stabil. Pemimpin Tiongkok pada momentum yang tepat mengemukakan prakarsa penandatanganan Perjanjian Tetangga Rukun, Persahabatan dan Kerja Sama, dengan aktif memprakarsai ide baru keamanan terpadu, keamanan bersama dan keamanan bekerja sama, yang menuai pujian dan tanggapan positif negara-negara ASEAN. Selain itu, kedua pihak juga akan menyempurnakan mekanisme Pertemuan Menteri Pertahanan Tiongkok-ASEAN demi memperdalam kerja sama di bidang-bidang keamanan non-tradisional antara lain penanggulangan bencana, keamanan internet, pemberantasan kriminalitas lintas wilayah dan penegakan hukum bersama.
Pada masalah Laut Tiongkok Selatan, kedua pihak menekankan akan memelihara bersama perdamaian dan kestabilan di Laut Tiongkok Selatan, menjamin keamanan di laut, memelihara kebebasan perlayaran dan sepakat untuk berkonsultasi bersama, berupaya menaati patokan prilaku di Laut Tiongkok Selatan. Komentar di Wall Street Journal menyebutkan, kunjungan pemimpin-pemimpin Tiongkok memperoleh keyakinan dari mayoritas negara-negara ASEAN.
Di bidang hubungan bilateral, Tiongkok secara terpisah menandatangani rancangan lima tahun kerja sama dengan Indonesia dan Malaysia. Di Brunei Darussalam, Tiongkok dan Brunei setuju mendorong pengeksploitasian bersama di laut. Di pihak lain, Thailand menyatakan niatnya bekerja sama untuk membangun jalan kereta api kecepatan tinggi Tiongkok dan Thailand. Di Vietnam, Tiongkok-Vietnam mencapai pengertian bersama yang penting di bidang kerja sama di laut, darat dan moneter. Komentar Harian Nanhua Zaobao mengatakan, langkah-langkah pragmatis tersebut menguntungkan pengembangan ekonomi kawasan.