Froum Finansial Asia atau Asian Financial Forum (AFF) Ke-7 digelar di Hong Kong kemarin (13/1). Forum dihadiri lebih dari 2.400 wakil dari berbagai negara di dunia, antara lain pejabat fiskal dan finansial serta figur terkemuka moneter dan perdagangan. Para peserta forum akan membahas situasi terbaru bursa moneter di berbagai sudut dunia, khususnya peranan Asia dalam proses pemulihan ekonomi global serta peluang pembangunan bagi Asia.
Forum kali ini mengangkat tema: Asia Dorong Pertumbuhan Global. Dalam pertemuan Forum tersebut akan dibahas prospek pemulihan ekonomi global, kerja sama ekonomi regional, investasi di Tiongkok, dan strategi perkembangan perusahaan Asia serta urbanisasi Asia.
Gubernur Bank Pembangunan Asia Takehiko Nakao menunjukkan, Asia dengan populasi yang relatif muda akan menjadi motor penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi global. Menteri Luar Negeri Belanda merangkap Ketua Eurogroup Jeroen Dijsselbloem mengatakan, tahun ini Uni Eropa akan terus memperbaiki pasar tenaga kerja, meningkatkan administrasi moneter dan mengurangi risiko struktural guna meningkatkan kerja sama dengan Asia di bidang moneter.
Kepala Pemerintah Daerah Administrasi Khusus Hong Kong Leung Chun-ying dalam sambutannya di acara pembukaan memaparkan mengenai perkembangan bisnis terkait mata uang yuan RMB. Ia mengatakan, Hong Kong sebagai pusat offshore terbesar RMB rata-rata setiap hari melakukan penyelesaian akhir atau settlement sebanyak 40 miliar RMB. Deposito RMB di Hong Kong hingga akhir tahun lalu tercatat lebih dari 1 triliun RMB. Hong Kong sebagai titik penghubung antara dunia dan Daratan Tiongkok dipercaya dapat memainkan peranan penting dalam proses internasionalisasi RMB.