Serangan teroris pada hari Sabtu (01/03) lalu terjadi di sebuah stasiun kereta api di Kota Kunming, Provinsi Yunnan, Tiongkok Barat Daya. Sejumlah teroris yang mengenakan penutup wajah menyerang orang-orang di stasiun secara membabi buta, dan menewaskan 29 orang, 130 lainnya luka-luka. Sejumlah negara dan organisasi internasioanl langsung menyatakan kecaman atas insiden teror tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan kawat simpati kepada Presiden Xi Jiping. Ia menyatakan kecaman tegas atas kejahatan yang kejam tersebut. Rusia menyatakan kesediaan untuk melakukan kerja sama dengan Tiongkok dalam memberantas terorisme. Putin juga menyatakan belasungkawa atas para korban tewas dan sanak keluarga mereka,dan berharap para korban yang terluka dapat cepat pulih kembali.
Kementerian Luar Negeri Perancis dalam pernyataan menyatakan kecaman serius atas serangan tersebut. Kemenlu Perancis menekankan bahwa kejahatan seperti ini tidak dapat ditolerir atas alasan apapun. Pihak Perancis menyampaikan belasungkawa kepada para korban, serta menyatakan Perancis akan memihak pada pemerintah dan rakyat Tiongkok.
Kedutaan Besar AS untuk Tiongkok dan Departemen Luar Negeri AS masing-masing menyatakan simpati kepada Kedutaan Besar Tiongkok untuk AS. Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan terkejut atas kejadian ini dan mengecam keras insiden kekerasan tersebut.
Kedutaan Besar Jepang untuk Tiongkok dan Kementerian Luar Negeri Jepang juga menyampaikan dukacita kepada para korban tewas dalam serangan tersebut.
Perdana Menteri Republik Dominika, Roosevelt Skerrit menyatakan belasungkawa atas jatuhnya korban dalam peristiwa tersebut.
Kementerian Luar Negeri Qatar dalam pernyataannya juga menyatakan kecaman atas insiden kekerasan ini.