PDB dan Anggara Belanja Militer Tiongkok Undang Perhatian
  2014-03-06 11:01:11  CRI

Target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan anggaran belanja militer Tiongkok selalu mengundang pertanyaan wartawan luar negeri selama sidang Kongres Rakyat Nasional (KRN) dan Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) setiap tahun. Dalam sidang KRN yang diadakan kemarin, Perdana Menteri Li Keqiang dalam laporan kerja pemerintah menunjukkan, Tiongkok menargetkan laju pertumbuhan PDB tahun ini pada 7,5%. Kantor Berita Xinhua kemarin menyatakan, anggaran belanja militer Tiongkok akan dinaikkan sampai 12,2% senilai 808,2 miliar yuan RMB. Hal tersebut telah mengundang perhatian umum.

Mengenai target pertumbuhan PDB setinggi 7,5%, media pada umumnya berpendapat bahwa hal itu telah mengungkapkan arah perkembangan kebijakan reformasi.

Pejabat senior Eurasia Group, Nicholas Consonery menyatakan, hal tersebut menyampaikan sinyal kepada para pejabat daerah, bahwa kinerja mereka tidak dinilai dari aspek laju pertumbuhan PDB, tetapi dinilai dari standar lainnya, seperti pelestarian lingkungan, penempatan tenaga kerja dan inflasi.

Mengenai anggaran belanja militer tahun ini, media AS berpendapat, jumlah itu tidak sampai seper empat anggaran belanja militer AS.

Direktur Pusat Penelitian Anti Terorisme Institut Hubungan Internasional Modern Tiongkok, Li Wei berpendapat, Tiongkok terpaksa menambah anggaran belanja militer karena embargo senjata negara-negara Barat.

Profesor Universitas Pertahanan Nasional Tiongkok Qiao Liang berpendapat, dibandingkan dengan PDB, anggaran belanja militer Tiongkok selalu dipelihara pada tingkat pertumbuhan yang rasional.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040