XINHUA: Pertemuan Ke-6 Pemimpin Negara BRICS akan digelar di Brasil dari tanggal 15 hingga 16 Juli mendatang. Dalam periode belakangan ini, di negara Barat muncul pandangan yang mempesimiskan negara BRIC, seperti mengatakan "BRICS akan melemah".
Mengenai hal itu Direktur Biro Ekonomi Internasional Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhang Jun menyatakan, pandangan yang mempesimiskan negara BRICS adalah pandangan sepihak, hal itu tidak berlaku dan merupakan kesalahpahaman serius terhadap perkembangan negara BRIC bahkan perkembangan ekonomi dunia.
Baru-baru ini laju pertumbuhan di sejumlah negara BRICS melamban karena dilaksanakannya langkah penyesuaian kembali terhadap struktur ekonomi serta perubahan situasi moneter internasional, khususnya Amerika mundur dari kebijakan Quantitative Easing.
Ahli dari Akademi Ilmu dan Sosial Tiongkok Huang Wei berpendapat, meskipun sejumlah negara BRICS mengalami pelambanan pertumbuhan ekonomi, tetapi laju pertumbuhan ekonomi negara BRICS tetap adalah dua kali lipat laju pertumbuhan negara maju. Melambannya ekonomi negara BRICS tidak sama dengan kondisi negara maju dalam periode sebelumnya yaitu mengalami krisis hutang dan kekurangan kebutuhan.
Fakta membuktikan, melalui kerjasama putaran pertama, mekanisme kerjasama negara BRICS semakin sempurna.
Ahli dari Universitas Fudan Tiongkok Fan Yongming berpendapat, pandangan yang mempesimiskan negara BRICS merupakan kesalahpahaman terhadap perkembangan negara BRICS dan perkembangan ekonomi dunia. Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi selalu ada pasang surutnya, negara maju ada sirkulasi ekonomi sendiri, sedangkan negara berkembang juga ada. Ini merupakan gelombang normal. Pada kenyataannya, negara BRICS sudah melampaui periode tersulit, dan terus membaik.
Volume total ekonomi negara BRICS menduduki 21 persen ekonomi global. Selama 10 tahun belakangan ini, sumbangan negara BRICS terhadap pertumbuhan ekonomi global telah melebihi 50 persen. Pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, stabil dan berkelanjutan merupakan ciri khas penting negara BRICS selama beberapa tahun ini.
Fan Yongming menunjukkan, perkembangan negara BRICS mempunyai 3 keunggulan. Pertama, keunggulan populasi, yaitu terdapat sejumlah besar tenaga kerja yang menciptakan kekayaan. Kedua, keunggulan sumber daya, sumber daya alam merupakan dasar penting pertumbuhan ekonomi. Ketiga, keunggulan pasar, dan punya potensi konsumsi yang besar. Ketiga keunggulan tersebut merupakan unsur penting yang mendukung negara BRICS berkembang pesat, dan tidak akan mengalami perubahan hakiki dalam masa depan.