Sekjen PBB Ban Ki-moon dalam pernyataan kemarin (30/08) mengecam keras serangan terhadap pos pasukan pemelihara perdamaian PBB dan penahanan prajurit-prajurit pasukan pemelihara perdamaian di pos Tanah Tinggi Golan, yang dilalukan oleh satu kelompok bersenjata.
Pernyataan Dewan Keamanan kemarin menyatakan sambutan baik atas pembebasan 32 personil pemelihara perdamaian. Dewan Keamanan menekankan, tugas pasukan peninjau daerah pemisah PBB harus dihormati, dan keamanannya harus dijamin.
Dalam pernyataan yang disampaikan juru bicaranya, Ban Ki-moon mengatakan, semua personil pemelihara perdamaian yang ditawan harus dibebaskan tanpa syarat apapun. Diseruhkannya berbagai pihak mengadakan kerja sama penuh dengan pasukan peninjau daerah pemisah, agar menjamin tugasnya dapat dilaksanakan lancar sekaligus memelihara keamanan jiwa dan materialnya.
Menurut pengumuman dari Kantor Berita Juru Bicara Sekjen PBB kemarin, satu kelompok bersenjata kemarin menyerang dua pos pasukan pemelihara perdamaian di tanah tinggi Golan, yang sudah dikepung sebelum serangan. Saat ini 32 anggota satuan Filipina dibebaskan, 40 personil satuan Filipina masih dikepung dan 44 anggota satuan Fiji masih ditawan.
Pada tanggal 28 bulan ini, 44 anggota pemelihara perdamaian berwarga negara Fiji ditahan di daerah sekitar Quneitra, selain itu 72 anggota pemelihara perdamaian dikepung dalam dua pos. Juru bicara Sekjen PBB mengatakan, satu kelompok bersenjata yang dinamakan "Front An-Nustra" menahan personil PBB.