Pembebasan Tibet secara Damai (Arsip Hasil-hasil RRT-4)
  2014-10-09 12:12:42  CRI

Tibet sejak kuno merupakan sebagian dari wilayah Tiongkok. Tibet diagresi kekuatan imperialisme sejak Perang Candu yang meletus pada tahun 1840. Kekuasaan pemerintah daerah Tibet dikuasai kekuatan yang pro Inggris sebelum pembebasan perdamaian.

Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT) memutuskan untuk mengirim pasukan ke Tibet pada awal Januari tahun 1950 untuk mewujudkan pembebasan seluruh wilayah darat Tiongkok serta untuk menggagalkan intrik imperialisme yang merencanakan "kemerdekaan Tibet". PKT mengambil Keputusan untuk membebaskan Tibet secara damai demi persatuan antar etnis tanpa melukai perasaan etnis Tibet. Akan tetapi, pihak otoritas Tibet yang dikuasai kekuatan separatis menunda perundingan, dan mencoba mengerahkan kekuatan bersenjata untuk menghalangi majunya Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (TPRT) ke Tibet. Pada Oktober 1949, TPRT membebaskan kota Changdu dan memukul berat kekuatan separatis, sekaligus membuka pintu masuknya TPRT ke daerah Tibet, berarti telah meratakan jalan bagi penyelesaian masalah Tibet secara damai. Pada April 1951, pemerintah daerah Tibet mengirim delegasi ke Beijing. Pada 23 Mei, resmi ditandatangani Perjanjian tentang Pembebasan Tibet secara Damai antara Pemerintah Rakyat Tiongkok dan Pemerintah Daerah Tibet. Pada 24 Oktober, Dalai Lama ke-14 mengirim kawat kepada pemimpin teringgi Tiongkok, Mao Zedong untuk menyatakan dukungan terhadap perjanjian tersebut. Ia berjanji akan membantu TPRT melangkah maju ke Tibet dengan pimpinan pemerintah rakyat guna memperkokoh pertahanan dan mengusir kekuatan imperialis di Tibet serta membela kesatuan wilayah teritorial tanah air.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040