Internasionalisasi Mata Uang RMB Maju dengan Stabil
  2014-10-15 11:36:09  CRI

Setelah Kementerian Keuangan Inggris baru-baru ini resmi mengumumkan pencanangan proses pengedaran obligasi mata uang RMB pertama, media asing melaporkan bahwa Bank Sentral Eropa juga tengah mempertimbangkan memasukkan dana RMB ke dalam cadangan devisa asingnya. Ini merupakan topik panas para pejabat manca negara yang menghadiri sidang tahunan IMF dan Bank Dunia.

Gubernur Bank Sentral Malaysia Zeti Akhtar Aziz dalam sidang tahunan menyatakan, Bank Sentral Malaysia sejak tahun 2009 terus menjadikan dana RMB sebagai bagian cadangan devisanya. Ia berpendapat, jika Bank Sentral Eropa juga ada pertimbangan tersebut, itu akan merupakan sebuah kemajuan positif internasionalisasi mata uang RMB. Padahal, selain Malaysia, Korea Selatan, Kamboja, Belarus, Rusia, Filipina dan Nigeria jauh lebih dulu menjadikan RMB sebagai cadangan devisanya.

Direktur Bank Cadangan Federal San Francisco AS Williams berpendapat, internasionalisasi mata uang RMB kini hanya berada pada tahap pertama. Ia berpendapat, internasionalisasi mata uang RMB adalah sebuah strategi jangka panjang dan jika terburu-buru, itu akan mendatangkan risiko yang besar. Ia menunjukkan, pertumbuhan ekonomi stabil Tiongkok, pasar moneter yang kuat dan mata uang yang diinternasionalisasi menguntungkan Tiongkok, Asia bahkan dunia.

Dilihat dari data statistik cadangan devisa resmi IMF, masih terpaut jauh bagi RMB untuk menjadi mata uang cadangan inti. Terhitung sampai triwulan kedua tahun ini, dalam cadangan devisa resmi yang dilaporan berbagai negara dunia, aset dolar Amerika tetap mengambil proporsi setinggi 60,7 persen yang merupakan keunggulan mutlak; disusul aset Euro yang merupakan 24,2 persen; aset Poundsterling dan Yen Jepang masing-masing 4 persen; dolar Australia dan dolar Kanada masing-masing 2 persen. Menurut situs web Departemen Keuangan AS, dalam cadangan devisa AS hanya ada aset Euro dan Yen Jepang.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040