Menurut Institut Kesehatan Negara AS (NIH) kemarin, vaksin ebola pertama telah sukses meluluskan percobaan klinis, dan dibuktikan aman dan efektif.
Hasil tersebut dipublikasikan kemarin di sebuah majalah medis AS. Menurut artikel itu, penelitian di bawah NIH dan peneliti dari GlaxoSmithKline mengambil sebagian gen dari virus ebola, dan memasukkannya ke dalam sel manusia, yang akhirnya menghasilkan vaksin tersebut.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan penanggungjawab institut tersebut, para peneliti akan melanjutkan percobaan lebih lanjut mengenai keamanan vaksin tersebut di AS dan negara-negara Afrika Barat.