Kemendag: Tiongkok Utamakan Hajad Hidup dalam Bantuan kepada Luar Negeri
  2014-12-17 11:13:56  CRI

Juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok Shen Danyang mengatakan, Tiongkok selalu berpendirian terbuka dan transparan dalam memberi bantuan kepada luar negeri. Tiongkok selalu mengutamakan perbaikan kesejahteraan rakyat dalam proses tersebut.

Shen Danyang menambahkan, Tiongkok memberikan bantuan kepada luar negeri dengan asas tujuan mendukung pengentasan kemiskinan dan perbaikan hajat hidup di negara-negara berkembang. Dari tahun 2010 hingga 2012, sebanyak 80 persen dana bantuan Tiongkok terhadap luar negeri digunakan untuk pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, olahraga, kebudayaan dan transportasi yang berkaitan erat dengan hajat hidup dan infrastruktur negara-negara yang dibantu.

Shen Danyan selanjutnya mengatakan, Tiongkok berpegang teguh pada prinsip terbuka dan transparan dalam memberi bantuan kepada luar negeri. Data terkait bantuan Tiongkok kepada luar negeri dipublikasikan oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan secara online setiap tahun. Semua proyek bantuan Tiongkok dilakukan di negara-negara penerima bantuan secara terbuka. Proses pelaksanaan proyek juga dipublikasikan di situs web milik Kedutaan Besar Tiongkok untuk negara-negara terkait. Pada tahun 2011 dan 2014, Tiongkok memublikasikan Buku Putih Bantuan kepada Luar Negeri. Dalam buku putih tersebut diberikan keterangan rinci tentang kebijakan, dana, cara dan distribusi bantuan Tiongkok terhadap luar negeri sejak berdirinya RRT. Hal ini mendapat apresiasi merata masyarakat internasional.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040