Ekonomi Tiongkok saat ini telah melangkah masuk ke titik normal baru perkembangan. Sejumlah ekonom senior Tiongkok dan luar negeri berpendapat, perkembangan ekonomi Tiongkok tengah beralih dari laju pertumbuhan cepat ke laju pertumbuhan menengah. Walau menghadapi sejumlah tantangan, namun masih terdapat potensi pertumbuhan dalam perkembangan ekonomi. Para ekonom memprediksikan laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan mencapai 7% pada tahun depan.
Dalam sidang tahunan ekonom yang digelar belum lama ini, ekonom terkenal Li Yining berpendapat, titik normal baru ekonomi Tiongkok ialah menangani persoalan sesuai dengan hukum ekonomi. Ia mengatakan, selama beberapa tahun belakangan, laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang terlalu tinggi tidak sesuai dengan hukum ekonomi dan hanya merupakan fenomena sementara, sebab kerugian yang diakibatkan sangat mengejutkan. Ia mengatakan, kerugian pertama adalah konsumsi sumber daya yang terlalu cepat. Kedua, lingkungan ekologi mengalami kerusakan, ketiga efisiensi yang rendah dan keempat adalah kelebihan kapasitas produksi. Meski demikian, hal diatas bukanlah yang paling utama, melainkan perlu melonggarkan kesempatan bagi inovasi teknik dan restrukturisasi. Ketika negara-negara maju tengah sibuk mengupayakan inovasi teknik dan restrukturisasi pada tahun 2008, Tiongkok malah mengusahakan pertumbuhan tinggi. Li Yining memaparkan, titik normal baru ialah mengubah laju pertumbuhan menengah dan tinggi sesuai dengan permintaan pribadi, menitikberatkan pada kualitas pertumbuhan ekonomi dan restrukturisasi.
Mantan Menteri Keuangan AS Larry Summers dalam sidang tersebut menyatakan, tingkat kehidupan warga Tiongkok telah naik 16 kali lipat dibandingkan 35 tahun lalu. Level perkembangan kecepatan tinggi seperti ini jarang terjadi di dunia, sehingga perlu dicantumkan dalam catatan sejarah. Akan tetapi, Summers menunjukkan pula, Tiongkok yang berada dalam masa transformasi menghadapi sejumlah tantangan.
Ekonom Senior Qiu Xiaohua berpendapat, sampai pada tahun 2016, Tiongkok akan menghadapi eskalasi transformasi ekonomi. Jadi, bukan masalah apabila menjaga garis rendah pertumbuhan ekonomi pada 7% dalam dekade mendatang.
Kini, potensi pertumbuhan internal ekonomi Tiongkok belum dilepaskan sepenuhnya. Kecenderungan industrialisasi, urbanisasi, informatisasi, regionalisasi dan modernisasi pertanian tetap merupakan dasar ekonomi. Industrialisasi Tiongkok baru hanya menempuh 2/3 perjalanan, urbanisasi belum sampai separuh perjalanan. Informatisasi Tiongkok berdiri bersama dengan dunia di titik tolak yang sama, regionalisasi baru saja dimulai, modernisasi pertanian baru menapaki langkah pertama. Oleh karena itu, ditinjau dari sudut lapisan dasar, terdapat potensi yang cukup besar untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi Tiongkok.