Indonesia akan menyelenggarakan KTT Asia Afrika di Jakarta pada tanggal 22 dan 23 April mendatang dan kegiatan peringatan KTT Asia Afrika di Bandung pada 24 April 2015. Indonesia telah memberitahukan Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) tentang jadwal dan agenda konferensi tersebut. Indonesia akan menyampaikan undangan kepada para pemimpin negara-negara terkait dalam waktu dekat.
Pemerintah Korsel berpendapat, pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un kemungkinan menghadiri konferensi kali ini. Analis menunjukkan, Kim Jong-un diyakini akan untuk pertama kalinya tampil di arena internasional yaitu Konferensi Asia Afrika di Jakarta sebelum menghadiri kegiatan peringatan 70 tahun kemenangan Perang Dunia II di Rusia. Analis Zhang Liangui dari Balai Riset Strategi Internasional di bawah Akademi Partai Komunis Tiongkok mengakui memang terdapat kemungkinan tersebut.
Zhang Liangui mengatakan, baru-baru ini Korut melakukan diplomasi intensif, termasuk mengambil inisiatif memperbaiki hubungan dengan beberapa negara besar. Dilihat dari sikap Korut tersebut, memang tidak kecil kemungkinan Kim Jong-un menghadiri konferensi serupa. Zhang berpendapat, dibanding dengan peringatan 70 tahun kemenangan Perang Dunia II yang digelar Rusia, menghadiri KTT Asia Afrika di Jakarta merupakan pilihan yang lebih cocok bagi Kim Jong-un. Zhang mengatakan, Korut memang lebih mengutamakan KTT Asia dan Afrika karena kesempatan ini bernuansa lebih khidmat dan meriah. Apalagi Kim Jong-un bisa menghadiri KTT Asia Afrika selaku kepala negara. Selain itu, Korut selalu menekankan dirinya sebagai negara non blok. Korut selalu menghadiri konferensi non blok untuk menyampaikan pendiriannya kepada dunia.
KTT Asia Afrika pertama digelar di Bandung pada April 1955. Konferensi Bandung dipuji sebagai titik permulaan gerakan non blok. Selain itu, Indonesia pernah memainkan peranan penting lainnya dalam politik Asia Timur, antara lain berniat memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah Semenanjung Korea.
Zhang Liangui mengatakan, Indonesia pernah menyatakan sikapnya untuk melakukan upaya dalam perbaikan hubungan antara Korut dan Korsel. Seperti apa yang diketahui, Indonesia memang pernah memainkan peranan besar dalam politik internasional di kawasan Asia Timur. Selain itu, mantan pemimpin Korut Kim Jong-Il pernah menyampaikan pidato tentang pemikiran dan kebijakan penyelenggaraan negara di sela kunjungannya di Indonesia. Semuanya ini berarti Indonesia telah banyak berperan dalam masalah Semenanjung Korea.