Pidato Xi Jinping Beri Peringatan Tegas Terhadap "Taiwan Merdeka"
  2015-03-06 11:18:35  CRI

Presiden Xi Jinping hari Rabu lalu mengemukakan pidato penting mengenai masalah Taiwan. Pakar Daratan mengenai hubungan kedua tepi Selat memaparkan, pada saat perkembangan hubungan kedua tepi Selat menghadapi sejumlah kesulitan, "kesepahaman tahun 1992" yang ditegaskan Presiden Xi Jinping mempunyai peranan signifikan bagi hubungan kedua tepi Selat dan mempunyai arti realistis.

Balai Riset Taiwan Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Tiongkok Zhou Zhihuai menyatakan, pidato Xi Jinping telah menyampaikan sebuah sinyal tegas, yaitu partai politik apapun di Taiwan, baik partai berkuasa maupun oposisi perlu mempertahankan "kesepahaman tahun 1992", mengakui Daratan dan Taiwan merupakan wilayah satu Tiongkok. Dengan demikian, maka tidak terdapat rintangan dalam hubungan kedua pihak. Pidato kali ini ini juga mengajukan peringatan terhadap "Taiwan Merdeka" dan menegaskan bahwa "Taiwan Merdeka" merupakan rintangan terbesar bagi perkembangan damai hubungan kedua tepi Selat dan juga ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Wakil Kepala Balai Riset Taiwan Shanghai Ni Yongjie berpendapat, pembicaraan Xi Jinping mengenai "Kesepahaman tahun 1992" memiliki dua tujuan. Pertama, Partai Kuomintang diharapkan berupaya berorientasi pada "kesepahaman tahun 1992" sebagai dasar politik bersama antara kedua tepi; kedua, Partai Demokratik Progresif diperingatkan harus menerima "kesepahaman tahun 1992". Apabila Partai Demokratis Progresif tidak menerima konsep "Satu Tiongkok", maka mereka akan menghadapi rintangan dalam pertukaran dengan Daratan.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040