Pembentukan Komunitas ASEAN akan dimulai tahun 2015. Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pidatonya di depan upacara pembukaan sidang tahunan 2015 Forum Asia Bo'ao menganggap hal tersebut sebagai salah satu peristiwa penting yang patut diperingati. Sikap ini sepenuhnya menunjukkan ketetapan hati Tiongkok untuk mendukung perkembangan ASEAN, pembangunan Komunitas ASEAN dan kedudukan dominan ASEAN dalam kerja sama Kawasan Asia Timur.
Selama sidang tahunan Forum Asia Bo'ao, Komunitas ASEAN dan arah perkembangan hubungan Tiongkok-ASEAN merupakan salah satu titik panas dalam diskusi.
Dalam sebuah Forum yang bertema "Komunitas ASEAN: Titik Tolak Baru Pengintegrasian, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi secara kongkret menjelaskan arti penting pembentukan Komunitas ASEAN. Melalui perkembangan selama 48 tahun, ASEAN semakin menjadi sebuah kekuatan penting yang mendorong perdamaian dan pembangunan kawasannya. Pada akhir tahun ini, ASEAN akan merampungkan pembentukan 3 komunitas yaitu politik dan keamanan, ekonomi dan sosial budaya. Ini akan merupakan kali pertama dibentuknya komunitas regional dalam sejarah Asia, sehingga dapat pula diartikan sebagai batu loncatan. Proses ini menguntungkan pengintegrasian ekonomi Asia, menguntungkan demokratisasi hubungan internasional, dan juga menguntungkan tata tertib regional dan internasional yang berkembang menuju arah yang lebih adil dan rasional.
Tiongkok dan ASEAN adalah mitra kerja sama bersahabat. Di tengah berbagai tantangan seperti krisis moneter Asia, pandemik SARS, tsunami Samudera Hindia dan Gempa Dahsyat Wenchuan, hubungan kerja sama kedua pihak terus berkembang.
Rektor Institut Hubungan Luar Negeri Tiongkok Qin Yaqing berpendapat, Tiongkok dan ASEAN saling mendukung. ASEAN sebagai sebuah organisasi regional telah mendorong stabilitas dan kemakmuran kawasannya dengan kuat. Tiongkok sebagai sebuah negara besar yang baru bangkit dengan tegas mendukung status inti dan peranan utama ASEAN dalam proses pengintegrasian kawasan. Ini akan menguntungkan stabilitas kawasan. Dilihat dari sudut ini, pembangunan damai Tiongkok dan semangat bertoleransi ASEAN melalui musyawarah telah membentuk bersama iklim keamanan yang aman pada pokoknya.
Pada Oktober 2013, hubungan Tiongkok-ASEAN mendapat peluang historik yang baru. Dalam kunjungan Presiden Xi Jinping di Indonesia, ia mengemukakan prakarsa penting pembentukan "Jalan Sutera Maritim abad ke-21" yang mendapat sambutan negara-negara ASEAN.
Hubungan Tiongkok-ASEAN telah jelas dengan jalan yang mulus di masa depan. Seperti apa yang dikatakan Wakil Presiden Bank Pembangunan Asia ( ADB ) Stephen Groff dalam sebuah wawancara, berbagai negara Asia Timur meningkatkan koordinasi dan kerja sama, menanggapi bersama restrukturisasi menghindari bentrokan secara efektif. Hal ini akan merupakan kunci pemeliharaan perkembangan di kawasannya.