Pemerintah Tiongkok pekan lalu mengemukakan Prospek dan Aksi Pendorongan Bersama Pembangunan Sabuk Ekonomi Jalan Sutera dan Jalan Sutera Maritim Abad ke-21. Berkenaan hal ini, penanggung-jawab Kantor Tim Pimpinan Pekerjaan "Satu Sabuk Satu Jalur" memaparkan kepada wartawan.
Mengenai bagaimana meningkatkan kerja sama dan komunikasi kebijakan antar pemerintah negara-negara terkait "Satu Sabuk Satu Jalur", penanggung-jawab tersebut mengatakan, berbagai negara terkait "Satu Sabuk Satu Jalur" memiliki taraf perkembangan yang berbeda, tuntutan kepentingannya juga berbeda. Oleh karena itu, maka peningkatan kerja sama dan komunikasi kebijakan antar pemerintah merupakan jaminan penting pembangunan bersama "Satu Sabuk Satu Jalur". Komunikasi kebijakan akan mengutamakan kunjungan timbal balik tingkat tinggi, meningkatkan kerja sama antar pemerintah, dan secara kuat mendorong kerja sama bilateral dan multilateral, aktif membentuk mekanisme pertukaran kebijakan dan mekanisme bersama antar pemerintah , meningkatkan dialog dan konsultasi kebijakan, memperdalam kerja sama ekonomi, menambah saling percaya politik dan mencapai pengertian bersama. Berbagai negara terkait dapat mengadakan pertukaran dan konektivitas sepenuhnya mengenai strategi dan siasat pembangunan ekonomi, bertolak dari konsep mengupayakan persamaan dengan mengesampingkan perselisihan, menyusun bersama rancangan dan langkah demi mendorong kerja sama regional, menyelesaikan masalah dalam kerja sama melalui konsultasi dengan tepat waktu, dan membentuk iklim kebijakan yang kondusif.
Konektivitas infrastruktur merupakan bidang prioritas pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalur". Lebih jauh, ia mengatakan, di atas dasar menghormati kedaulatan dan keprihatinan keamanan negara-negara terkait, berbagai negara hendaknya meningkatkan konektivitas di bidang perancangan pembangunan infrastruktur dan sistem standar teknologi, mendorong bersama pembangunan jalur tulang punggung internasional, secara bertahap membentuk jaringan infrastruktur yang menyambungkan berbagai daerah Asia dan antara Asia, Afrika dan Eropa, mempertimbangkan sepenuhnya dampak perubahan iklim dalam pembangunan, dan mengintensifkan pembangunan karbon rendah infrastruktur serta pengelolaannya. Selain itu, kerja sama di 3 bidang berikut perlu ditingkatkan.
Di bidang kerja sama infrastruktur lalu lintas, hendaknya mengutamakan jalur penting dan proyek titik berat lainnya, dengan memprioritaskan penembusan jalan buntu dan ruas jalan yang macet, merenovasi dan menyempurnakan perlindungan keamanan jalan dan sarana pengelolaannya. Selain itu, perlu mendorong pembentukan mekanisme koordinasi transportasi menyeluruh yang tunggal dan mendorong konektivitas izin internasional, pengemasan dan transportasi kargo, secara bertahap membentuk peraturan transportasi yang baku dan merealisasi kemudahan transportasi internasional. Pembangunan sarana bandar dan pembangunan kerja sama pelabuhan perlu didorong untuk memperlancar jalur transportasi darat dan air, menambah rute perlayaran dan dinasnya di laut, dan meningkatkan kerja sama informatika logistik di laut, serta memperluas platform dan mekanisme kerja sama menyeluruh penerbangan sipil.
Di bidang kerja sama infrastruktur energi, hendaknya ditingkatkan kerja sama pembangunan jalur energi antar Asia Tengah, Asia Barat, Asia Tenggara dan Rusia, memelihara bersama keamanan jalur transportasi migas. Mendorong pembangunan jalur pengangkutan tenaga listrik transnasional, aktif melancarkan kerja sama eskalasi dan perombakan jaringan listrik kawasan.
Di bidang kerja sama infrastruktur telekomunikasi, hendaknya dipercepat pembangunan kabel bilateral dan transnasional, merancang proyek pembangunan kabel dasar laut antar benua, menyempurnakan jalur informasi satelit, memperluas pertukaran dan kerja sama informasi, mendorong bersama pembangunan jaringan jalur utama telekomunikasi regional, meningkatkan level konektivitas telekomunikasi internasional, dan membentuk jalan sutra informasi yang lancar dan mudah.