XINHUA: Pemerintah Tiongkok belum lama ini meluncurkan Program Aksi Pelaksanaan Strategi Sabuk Ekonomi Jalan Sutra dan Jalan Sutra Laut Abad 21. Untuk itu Tiongkok telah membentuk tim kerja untuk membimbing pelaksanaan strategi tersebut. Penanggung jawab tim kerja Satu Sabuk Satu Jalan dalam wawancaranya dengan wartawan telah memaparkan mekanisme dan wadah kerja sama yang perlu didirikan atau diperbaiki oleh Tiongkok dan setiap negara sepanjang sabuk ekonomi dan Jalan Sutra Laut.
Penanggung jawab tersebut mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan semakin meningkatnya globalisasi ekonomi dan integrasi regional, maka mekanisme kerja sama dalam bentuk multilateral, bilateral maupun regional atau sub-regional telah mengalami perkembangan pesat, sehingga berfungsi positif dalam melawan pagar tarif perdagangan dan mengurangi pagar investasi. Strategi Satu Sabuk Satu Jalan bersifat terbuka, inklusif dan plural. Tiongkok akan berusaha mendorong kerja sama dengan mancanegara dengan berlandaskan mekanisme dan wadah yang sudah ada saat ini dalam proses pelaksanaan strategi Satu Sabuk Satu Jalan. Penanggung jawab tersebut juga menjelaskan bahwa pelaksanaan Satu Sabuk Satu Jalan akan dapat memperpadat agenda kerja sama bilateral, multilateral serta kerja sama regional dan sub-regional, sehingga terbentuk situasi kerja sama yang saling mendukung.
Pertama, di bidang mekanisme kerja sama, Tiongkok dan negara-negara terkait akan menandatangani nota kesepahaman atau MoU pelaksanaan strategi Satu Sabuk Satu Jalan melalui penyusunan program kerja sama bilateral, menyempurnakan mekanisme kerja sama bilateral, menyusun konsep atau peta jalan pelaksanaan Satu Sabuk Satu Jalan. Secara konkret Tiongkok dan negara terkait akan membangun sejumlah proyek kerja sama percontohan agar kerja sama bilateral dapat dibakukan agar dapat berkembang lebih cepat. Sementara itu, Tiongkok menganjurkan untuk sepenuhnya memainkan peranan mekanisme multilateral yang sudah ada, termasuk Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), Pertemuan ASEAN plus Tiongkok (10+1), APEC, ASEM, Dialog Kerja Sama Asia (ACD), pertemuan CICA, Forum Kerja Sama Tiongkok-Arab, serta mekanisme kerja sama daerah GMS dan kerja sama ekonomi kawasan Asia Tengah yaitu CAREC, agar pelaksanaan Satu Sabuk Satu Jalan dapat melibatkan semakin banyak negara dan daerah.
Kedua, di bidang wadah kerja sama, Tiongkok menganjurkan terus memainkan peranan konstruktif serangkaian forum dan ekspo baik yang bersifat regional maupun sub-regional, antara lain, Forum Bo'ao Asia (BFA), CAEXPO, Forum Ekonomi Erasia, Negosiasi Investasi dan Perdagangan Internasional Tiongkok, serta Ekspo Tiongkok-Asia Selatan, Ekspo Tiongkok-Arab, Ekspo Internasional Bagian Barat Tiongkok, Ekspo Tiongkok-Rusia dan lain sebagainya. Tiongkok mendukung negara-negara sepanjang Sabuk Ekonomi dan Jalan Sutra Laut bekerja sama untuk menyelenggarakan negosiasi investasi, perdagangan dan kebudayaan. Tiongkok mengusulkan pembentukan Forum Puncak Internasional dalam kerangka Satu Sabuk Satu Jalan.