Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Jakarta berakhir kemarin (23/4). Para peserta konferensi telah mencapai kesepahaman luas mengenai kemakmuran, keamanan dan stabilitas negara-negara Asia dan Afrika. Konferensi merumuskan tiga dokumen penting dan menegaskan akan menjamin pelaksanaan hubungan kemitraan strategis jenis baru melalui kerja sama antara Asia dan Afrika.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato penutup mewakili para pemimpin peserta konferensi. Ia mengatakan, KAA merupakan forum antar pemerintah terbesar di dunia di luar Perserikatan Bangsa-Bangsa. Karenanya suara yang menggema di Konferensi Asia-Afrika adalah suara kebangkitan negara-negara Asia-Afrika yang tidak boleh diabaikan. Para pemimpin negara-negara Asia dan Afrika telah mengayunkan langkah membenahi banyak bidang melalui musyawarah, termasuk peningkatan ketertiban dunia yang adil dan damai, pendorongan kerja sama bilateral yang saling menguntungkan, penghapusan kesenjangan perkembangan, perwujudan kemerdekaan Palestina serta pemberdayaan kemampuan moneter negara-negara Asia dan Afrika terkait pembangunan infrastruktur melalui Bank Pembangunan Infrastruktur Asia (AIIB). KAA kali ini telah merumuskan tiga dokumen, yakni pertama, Pesan Bandung 2015 yang berisi penguatan kerja sama selatan-selatan untuk mendukung perdamaian dan kemakmuran.
Kedua, deklarasi penyegaran kemitraan strategis baru Asia Afrika. Ketiga, deklarasi tentang Palestina.
Jokowi mengatakan, para peserta dari mancanegara telah mencapai persetujuan sebagai berikut, antara lain, sepakat untuk membentuk jejaring pusat perdamaian, memberantas aksi ekstremisme dan terorisme yang mengatasnamakam agama. Para peserta sepakat meningkatkan perdagangan dan investasi sebagai mesin pendorong perekonomian, berusaha membina sistem perdagangan multilateral yang inklusif dan adil demi merealisasi pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan peluang pertumbuhan, lapangan tenaga kerja dan investasi. Jokowi menambahkan bahwa para peserta mengakui pentingnya masalah maritim dan posisi strategis Samudra Hindia terhadap perkembangan ekonomi Asia dan Afrika. Oleh karena itulah, kerja sama maritim akan menjadi salah satu pilar dalam pembinaan kemitraan strategis baru Asia dan Afrika.
Jokowi mengatakan, KAA ke-60 setuju menetapkan tanggal 24 April sebagai Hari Asia Afrika, dan Bandung sebagai Ibukota Persatuan Asia dan Afrika. KAA juga mendukung pembentukan Pusat Asia Afrika di Indonesia.