Gempa susulan terus terjadi di daerah bencana Nepal. Kemarin siang gempa susulan kembali terjadi dengankekuatan 7,1 Skala Richter, mengakibatkan longsor salju di Puncak Gunung Himalaya. Menurut sumber dari pemerintah Nepal, terhitung sampai kemarin malam, jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat itu telah melampaui 2.500 orang, dan 5.900 orang luka-luka. Beberapa tim SAR dari negara-negara dunia, termasuk Tiongkok telah beroperasi di lapangan bencana.
Pemerintah dan rakyat Tiongkok memberikan bantuan material kemanusiaan darurat senilai 20 juta Yuan Renminbi atau sekitar US$ 3,1 juta kepada Nepal, termasuk kemah, selimut dan mesin pembangkit listrik. Tim SAR internasional Tiongkok telah tiba di Kathmandu kemarin dan membentuk sistem koordinasi dengan pemerintah lokal. Kemarin sore, berkat upaya keras tim SAR Tiongkok, seorang korban selamat berhasil ditemukan. Dini hari tadi, tim medis Tiongkok yang beranggotakan 58 orang telah bertolak ke daerah bencana Nepal dengan pesawat carter dari Kota Chengdu, Provinsi Sichuan Tiongkok. Tim medis tersebut membawa sejumlah peralatan kedokteran untuk memberikan bantuan medis ke daerah bencana Nepal.
Tidak hanya di Nepal, gempa juga mengakibatkan jumlah korban tewas di bagian utara India yang berbatasan dengan Nepal terus bertambah. Menurut statistik Kementerian Dalam Negeri India, korban tewas di wilayah negerinya telah mencapai 60 orang, di antaranya 51 korban tewas di Negara Bagian Bihar. Militer India telah mengerahkan belasan helikopter untuk melakukan pertolongan dan pencarian di India utara. Tim Tanggapan Darurat Bencana Nasional India yang beranggotakan 450 orang juga melancarkan pertolongan darat di daerah bencana India.
Menyusul 3 pesawat pengangkut, Angkatan Udara India kemarin mengirimkan lagi 13 pesawat militer ke Nepal untuk memberikan bantuan material, termasuk makanan, obat-obatan, air minum. Tim medis dan pasukan khusus dari militer India juga menjalankan tugas kemanusiaan di daerah bencana Nepal.