Belakangan ini, beras plastik yang dibuat dengan bahan PVC ditemukan di pasar Indonesia. Menurut laporan media Indonesia, di pasar Bekasi terdapat beras yang dijual dengan campuran beras plastik dengan beras asli, menyebabkan timbulnya gejala pusing dan muntah pada sebagian orang setelah mengkonsumsi beras plastik. Selain itu, di Surabaya juga terdengar kabar mengenai penjualan beras plastik.
Terdapat media setempat yang melaporkan bahwa beras plastik tersebut berasal dari Tiongkok. Mengenai dugaan ini, penanggungjawab Kementerian Perdagangan Tiongkok untuk perdagangan luar negeri kemarin memberikan penjelasan. Sejak tahun 2008, Tiongkok tidak pernah mengekspor beras ke Indonesia, beras plastik di Indonesia tidak berhubungan dengan perusahaan ekspor beras Tiongkok. Ia menunjukkan bahwa Tiongkok sangat memperhatikan keadaan tersebut, dan berharap lembaga terkait Indonesia secepatnya melakukan pemeriksaan dan memecahkan kasus ini.
Dibandingkan dengan kecurigaan tak berbukti pihak media Indonesia, opini umum masyarakat Indonesia lebih percaya bahwa ini hanyalah suatu konspirasi politik.
Bahkan Wapres Indonesia Yusuf Kallah juga menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir beras plastik akan tersebar ke seluruh pasar, karena jika disebabkan motivasi ekonomi, mereka tidak perlu menggunakan bahan plastik. Kalla meminta pihak kepolisian memeriksa motif sebenarnya dari kasus beras plastik ini secepatnya. Sementara itu, Asosiasi Pedagang Beras Indonesia juga mendesak pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus beras plastik, dimana terdapat dugaan adanya kesengajaan pihak-pihak tertentu membuat kepanikan agar mengacaukan seluruh industri beras. Asosiasi Pedagang Beras Indonesia juga mengimbau lembaga terkait pertama-tama menyelesaikan masalah penjualan beras yang tidak teratur.
Beras merupakan bahan pangan penting di Indonesia. Kebutuhan pasar beras Indonesia perlu dipenuhi dengan impor. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengimbau masyarakat memilih bahan pangan lain selain beras, agar Indonesia dapat segera menjadi negara pengimpor gandum terbesar kedua di dunia.
Keamanan makanan merupakan isu penting yang mengharuskan pemerintah menjamin kualitas makanan dari pengimporan, pengedaran sampai penjualannya, serta tidak memberikan celah sedikit pun kepada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.