Perdana Menteri Li Keqiang belum lama berselang memimpin seminar ekonomi yang dihadiri para ekonom dan eksekutif perusahaan.
Li Keqiang menunjukkan, saat ini ekonomi Tiongkok menghadapi tekanan menurun dan peluang pertumbuhan sekaligus. Ia menyatakan perlunya terus melaksanakan rencana pembangunan yang tercantum dalam Laporan Pekerjaan Pemerintah, melaksanakan kebijakan fiskal yang proaktif dan kebijakan moneter yang mantap, serta melakukan regulasi makro sejalan dengan peningkatan restrukturisasi guna mencegah terjadinya risiko dan menjamin ekonomi beroperasi di level yang rasional, agar perkembangan selaras antara pertumbuhan ekonomi, harga barang, penempatan tenaga kerja, pendapatan penduduk dan pelestarian lingkungan dapat terwujud, sehingga dapat menciptakan kondisi kondusif bagi perkembangan sehat dan stabil berbagai jenis pasar domestik.
Li Keqiang menekankan, reformasi dan pembaruan adalah kekuatan utama untuk merealisasi target pertumbuhan ekonomi pada taraf yang lebih tinggi. Perusahaan merupakan kekuatan induk pasar, sekaligus kekuatan utama dalam bidang inovasi. Pemerintah akan terus melaksanakan taktik yang memprioritaskan ekonomi inovatif. Ia mengatakan, dewasa ini pemerintah tengah melaksanakan beberapa strategi ekonomi, termasuk "Made in China 2025", "internet +", "Satu Sabuk Satu Jalan" dan peningkatan kerja sama internasional di bidang kapasitas produksi. Li Keqiang berpesan agar perusahaan domestik dapat menggunakan peluang tersebut untuk meningkatkan daya saingnya di pasar.