Tanggal 2 September tahun ini merupakan peringatan genap 70 tahun Jepang menandatangani surat penyerahan diri secara resmi, sekaligus merupakan peringatan genap 70 tahun kemenangan perang anti Jepang rakyat Tiongkok dan kemenangan perang anti fasis sedunia. Selain memperingati kemenangan perang, Tiongkok dan dunia pun merenungkan kembali kesengsaraan dan pengalaman yang dirasakan umat manusia akibat perang.
Berbagai negara di Asia, terkecuali Jepang, pada separuh abad ke-20 merupakan negara yang dijajah. Dalam Perang Dunia II, Tiongkok dan beberapa negara Asia Tenggara diagresi dan dibinasakan militerisme Jepang. Nasib yang sama mempererat hubungan antara Tiongkok dengan negara-negara di Asia.
Pada tanggal 18 September 1931, Tiongkok pertama membuka lembaran perang anti Fasis di dunia, membuka medan perang utama perang anti Fasis Dunia, memainkan peranan yang menentukan demi kemenangan terhadap Fasis Jepang.
Perang anti Jepang Tiongkok mendapat simpati dan dukungan yang luas. Uni Soviet, AS, Inggris, dan Perancis memberi dukungan kepada Tiongkok. Prajurit asal Vietnam, Laos, Kamboja, India, Myanmar, Thailand, Malaysia, Filipina dan Indonesia secara langsung ambil bagian dalam perang anti Jepang.
Pada tanggal 7 Desember 1941, setelah tercetusnya Perang Pasifik, tentara Jepang menduduki Asia Tenggara, rakyat di sana pun melakukan perjuangan bersenjata, bersama dengan rakyat Tiongkok melawan militerisme Jepang.
Pada tanggal 26 Oktober 1941, Pertemuan Perwakilan Anti Fasis Timur yang diorganisasi oleh Komisi Sentral Partai Komunis Tiongkok digelar di Yan'an dengan dihadiri oleh wakil dari Jepang, India, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea Utara. Pertemuan ini memutuskan pendirian Aliansi Anti Fasis Berbagai Etnis Timur di Yan'an.
Pada tanggal 3 September tahun ini, peringatan genap 70 tahun perang anti Jepang rakyat Tiongkok dan kemenangan anti fasis sedunia akan digelar di Beijing. Pemimpin, utusan khusus presiden, utusan khusus pemerintah dan mantan pemimpin negara-negara Asia Tenggara akan hadir. Ini menyatakan bahwa kedua pihak tidak saja mementingkan peringatan ini, tetapi juga bertujuan untuk mengingat sejarah dan menghargai perdamaian.
Organisasi sipil dan pakar di Asia Tenggara juga mengadakan kegiatan beraneka ragam untuk memperingati genap 70 tahun kemenangan perang anti fasis. Mereka mengimbau agar sejarah di mana Jepang mengagresi Asia Tenggara terus diingat, dan kembalinya militerisme diwaspadai.
Akhir tahun ini Masyarakat ASEAN akan didirikan. Hubungan mitra strategis antara Tiongkok dan ASEAN telah terjalin selama 12 tahun, kedua pihak memikul kepentingan dan tanggung jawab yang sama untuk memelihara perdamaian dan perkembangan regional ini.