Pada tanggal 27 Agustus, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan bahwa Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon akan menghadiri kegiatan peringatan genap 70 tahun kemenangan perang rakyat Tiongkok melawan agresi Jepang dan kemenangan perang anti-fasis dunia yang akan digelar di Beijing, besok (3/9). Menanggapi keputusan Ban Ki-moon tersebut, pemerintah Jepang menyatakan ketidakpuasannya dan menyerukan agar Ban Ki-moon untuk mengambil pendirian "netral" di bidang politik.
Ban Ki-moon menanggapi hal ini dengan serius. Namun menjelang kunjungannya ke Tiongkok, pihak Jepang tetap berupaya di bidang diplomatik, dan pihak PBB pun kembali memberikan tanggapannya.
Pada tanggal 31 Agustus, Kepala Sekretariat Kabinet Jepang Yoshihide Suga di Tokyo mengatakan kepada media bahwa Jepang sudah menyatakan ketidakpuasannya kepada PBB. "Kami mendesak para anggota PBB untuk memandang ke depan, tak perlu mempersoalkan peristiwa yang telah berlalu. PBB seharusnya mengambil pendirian netral."
Pada hari yang sama, Ketua Majelis Rendah Jepang Oshima Rimori mengadakan pertemuan dengan Ban Ki-moon di markas besar PBB, sekali lagi menyatakan hal yang menjadi perhatian pihak Jepang tersebut. Ban Ki-moon menyatakan bahwa dirinya pun menjaga "perasaan" pihak Jepang, namun ia menyatakan bahwa ia telah berkunjung ke berbagai daerah pada saat genap 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II, sehingga ia berpendapat bahwa adalah sangat perlu untuk mengambil pelajaran dan menciptakan perdamaian di masa depan.