Tiongkok akan mengadakan kegiatan peringatan perang rakyat Tiongkok melawan agresi Jepang dan kemenangan perang anti-fasis dunia pada tanggal 3 September besok, sekaligus mengadakan parade militer yang meriah. Masyarakat internasional menilai tinggi kegiatan tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyatakan bahwa adalah sangat penting untuk mengingat sejarah. Meninjau kembali masa lalu, dunia perlu menarik kesimpulan untuk membangun dunia yang lebih indah dan melangkah ke masa depan yang lebih cerah.
Mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder mengatakan, kegiatan yang diadakan untuk memperingati kemenangan Perang Dunia II adalah sangat penting untuk mendorong perdamaian global dan perkembangan keamanan. Dunia perlu menjaga memori yang jelas atas akibat mengerikan yang ditimbulkan Perang Dunia II, mengenal kewajiban di bidang moral dan politik, berupaya untuk perdamaian dan keamanan di lingkungan seluruh dunia. Sangat pentinglah bagi setiap negara untuk dengan cara yang tulus dan kritis mengingat kembali sejarah. Schroder berharap kegiatan peringatan di Beijing dapat menyediakan kesempatan untuk hal tersebut.
Pemimpin Redaksi Harian YInhua Indonesia Bambang Suryono mengatakan, kini lingkungan internasional pada umumnya damai dan stabil, sedangkan yang menjamin situasi tersebut justru adalah tata tertib internasional pasca perang. Memelihara keberhasilan kemenangan dalam Perang Dunia II bermanfaat bagi ketertiban dan keamanan internasional, menyediakan lingkungan eksternal yang damai bagi perkembangan ekonomi berbagai negara. Namun perbuatan para pejabat tinggi pemerintah Jepang yang berziarah ke Kuil Yasukuni dan menyangkal "Ianfu" atau wanita penghibur telah memperlihatkan kekuatan militerisme Jepang yang mencoba untuk bangkit kembali, dan mencoba menyangkal keberhasilan Perang Dunia II serta menghancurkan tata tertib internasional. Diadakannya kegiatan peringatan di Beijing bertujuan untuk memelihara keberhasilan kemenangan dalam Perang Dunia II dan memperingatkan kekuatan militerisme Jepang.