Sarjana Jepang Imbau Jepang Refleksikan Pertanggungjawaban atas Tindakan Perang
  2015-09-02 14:32:36  Kantor Berita Xinhua

Pada tanggal 3 September besok, di Beijing akan diadakan kegiatan peringatan genap 70 tahun kemenangan perang rakyat Tiongkok melawan agresi Jepang dan kemenangan perang anti-fasis dunia. Berkenaan dengan hal tersebut, para sarjana Jepang menyatakan bahwa Jepang perlu merefleksikan pertanggungjawaban pihaknya atas tindakan perang, agar tidak terulang lagi tragedi serupa, sementara menilai tinggi kemenangan perang rakyat Tiongkok melawan agresi Jepang dan sumbangannya bagi kemenangan perang anti-fasis dunia.

Honorary Professor Universitas Saitama Jepang Kamakura Takao mengatakan, mengenai agresi imperialisme, rakyat Tiongkok bangkit berjuang dan mencapai pembebasan serta kemerdekaan bangsa, hal ini memiliki arti penting dalam sejarah.

Sementara itu, sarjana Jepang yang telah mengupayakan persahabatan antara Tiongkok dan Jepang dalam jangka waktu panjang, Aizawa Takao, berpendapat bahwa kegiatan peringatan kali ini mempunyai arti penting untuk menyerukan perdamaian dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kekejaman perang. Kewaspadaan publik terhadap perang yang mungkin terjadi lagi tampaknya sudah melemah seiring dengan berjalannya waktu. Diadakannya kegiatan peringatan kali ini bermakna penting untuk sekali lagi menegaskan nilai perdamaian dan mencegah terjadinya perang.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040