Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam Upacara Peringatan Genap 70 Tahun Kemenangan Perang Anti Jepang Rakyat Tiongkok hari ini, yang juga merupakan peringatan Kemenangan Perang Anti-Fasis menyatakan, perang adalah suatu cermin yang dapat menyadarkan manusia betapa berharganya perdamaian. Kini, perdamaian dan perkembangan telah menjadi tema utama zaman, namun dunia ini masih belum tenteram, Pedang Damocles tetap berada di atas kepala manusia. Kita harus belajar dari sejarah, dengan teguh memelihara perdamaian.
Xi Jinping mengatakan, demi perdamaian, Tiongkok akan selalu berpegang teguh pada jalan perkembangan secara damai. Bangsa Tionghoa sejak dulu mencintai perdamaian. Sekalipun Tiongkok berkembang menjadi negara adidaya, Tiongkok tetap tidak akan mendominasi, memperluas pengaruh ataupun memaksa bangsa lain yang dapat mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan seperti yang pernah dialami rakyat Tiongkok. Rakyat Tiongkok akan senantiasa bersahabat dengan rakyat berbagai negara, dengan teguh mempertahankan hasil kemenangan Perang Anti-Jepang Rakyat Tiongkok dan Perang Anti-Fasis Dunia, dan berupaya memberi sumbangan yang lebih besar kepada umat manusia.
Xi Jinping menyatakan, demi perdamaian, kita harus memperkokoh kesadaran untuk membentuk Komunitas Senasib dan Sepenanggungan. Ia menambahkan, kecurigaan dan diskriminasi, kebencian dan perang hanya akan mendatangkan bencana dan kesengsaraan. Saling menghormati dan menjaga kesetaraan, berkembang secara damai, makmur bersama. Inilah jalan yang tepat bagi perkembangan umat manusia. Berbagai negara di dunia harus bersama-sama memelihara tata tertib internasional dan mekanisme internasional berdasarkan tujuan dan prinsip Piagam PBB, dengan aktif membentuk hubungan internasional tipe baru yang berinti kerja sama dan menang bersama, bersama-sama mendorong usaha agung perdamaian dan perkembangan dunia. Oleh karena itu, Presiden Xi Jinping mengumumkan, Tiongkok akan mengurangi jumlah tentara Tiongkok sebanyak 300 ribu orang.