Presiden Tiongkok Xi Jinping kemarin (28/09) menyampaikan pidato yang berjudul "Bergandengan Tangan Membentuk Mitra Baru Kerjasama yang Menang Bersama dan Menciptakan Komunitas Senasib Umat Manusia Bersama-sama", di hadapan Majelis Umum ke-70 PBB.
Xi Jinping menekankan, perdamaian, pembangunan, keadilan, kredibilitas, demokrasi, kebebasan merupakan nilai bersama seluruh umat manusia, sekaligus tujuan mulia PBB. Di dunia saat ini, negara-negara hendaknya bergotong-royong untuk terus mewarisi dan mengembangkan tujuan dan prinsip Piagam PBB, membentuk hubungan internasional pola baru yang menang bersama, dan menciptakan komunitas umat manusia dengan senasib sepenanggungan.
Xi Jinping memaparkan, pada tanggal 3 September 2015, rakyat Tiongkok beserta rakyat seluruh dunia merayakan peringatan 70 tahun kemenangan perang anti-agresi Jepang rakyat Tiongkok serta perang anti-fasis sedunia. Perang anti-agresi Jepang di Tiongkok bukan saja menyelamatkan tanah air dan bangsa Tionghoa, namun juga telah membantu memperpendek pertempuran di Eropa dan Pasifik pada masa Perang Dunia II, sehingga memberikan kontribusi historik terhadap kemenangan perang anti-fasis dunia. Sejarah tidak dapat diubah, tapi masa depan dapat dirancang. Menyinggung sejarah bukan untuk mengobarkan dendam tapi untuk belajar dari pengalaman, agar obor perdamaian dapat diteruskan secara turun temuran.
Dalam pidatonya Presiden Xi Jinping mengumumkan, Tiongkok memutuskan membentuk yayasan perdamaian dan pembangunan Tiongkok-PBB dengan nilai 1 miliar dolar Amerika dalam kurun waktu 10 tahun, untuk mendukung pekerjaan PBB dan usaha kerja sama multilateral. Tiongkok akan ikut serta dalam mekanisme persiapan pemeliharaan perdamaian PBB yang baru. Tiongkok terlebih dulu akan membentuk pasukan pemelihara perdamaian yang beranggotakan 8.000 pasukan. Tiongkok memutuskan memberikan bantuan militer senilai 100 juta dolar Amerika kepada Liga Afrika dalam lima tahun ke depan, untuk mendukung pembangunan pasukan Afrika serta pasukan tanggap darurat Afrika.