Kabut asap dari Sumatera dan Kalimantan telah menyelimuti ibukota Jakarta, dan tersebar terus, sehingga Singapura menghimbau semua anggota ASEAN mengambil tindakan.
Jubir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berpendapat bahwa tersebarnya kabut asap tersebut telah menyelimuti sekitar 1/3 wilayah Indonesia.
Menurut data yang disediakan pihak resmi Indonesia, hingga kini, kabut asap yang telah berlangsung beberapa minggu telah mengakibatkan 10 orang tewas, dan sekitar 500 ribu orang bersakit pernafasan.
Sekarang, di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sebagian daerah di Jawa Timur, Propinsi Nusantara Timur, Propinsi Sulawesi Utara dan bagian utara Pulau Papua belum terpengaruh kabut asap tersebut.
Pada tahun-tahun sebelumnya, kabut asap akibat bakar lahan di Indonesia terutama mempengaruhi Singapura dan Malaysia saja, tetapi tahun ini, kabut asap telah tersebar sampai ke Filipina dan Thailand, bahkan seluruh daerah Asia Tenggara.
Terpengaruh kabut asap tersebut, 6 penerbangan ke pulau-pulau di bagian tengah dan selatan Filipina kemarin dibatalkan atau ditunda. Selama 10 hari yang lalu, telah terdapat ribuan penumpang terpengaruh.
Menghadapi polusi kabut asap, pemerintah Filipina telah menuntut RS setempat berada dalam keadaan waspada. Jubir Presiden Filipina mengatakan kepada wartawan : "badan kesehatan Filipina mengusulkan pasien penyakit pernafasan memakai masker di tempat yang ada kabut asap."
Kebakaran hutan di Indonesia telah berlangsung sebulan, Indonesia berturut-turut menugaskan 25 ribu orang tetap belum sukses memadami kebakaran tersebut. Malaysia, Singapura dan Australia baru-baru ini juga berturut-turut mengirim pesawat terbang dan pemadam kebakaran untuk membantu Indonesia, tetapi belum efektif. Menteri Sumber Alam dan Lingkungan Malaysia, Wan Junaidi bin Tuanku Jaafar menyatakan, bahwa meski beberapa negara telah memberi bantuan, namun tidak berhasil jika hanya dengan upaya manusia, kecuali turun hujan.
Singapura kemarin menghimbau berbagai anggota ASEAN mengambil tindakan bersama untuk menghadapi masalah tersebut. Kementerian Luar Negeri Singapura dalam suatu pernyataan mengatakan, "ASEAN harus mengambil tindakan yang tegas, melalui kerja sama regional, membantu terjadi lagi masalah trans negara tersebut," Singapura akan bekerja sama erat dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya, secara menyeluruh melaksanakan "sistem pemantauan kabut asap ASEAN" dan prakarsa kerja sama lainnya.