Menurut angka yang disediakan Badan Pusat Statistiks Indonesia (BPS) kemarin (5/2), produk domestik bruto (PDB) Indonesia sepanjang 2015 adalah 4,79 persen menurut harga konstan.
Secara keseluruhan ekonomi Indonesia akan terus terpelihara laju pertumbuhan tertentu, namun laju pertumbuhannya akan melamban. Laju pertumbuhan sebesar 4,79 persen itu adalah yang terendah sejak 2009.
Lebih rendahnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia daripada prediksi terutama diakibatkan beberapa unsur negatif, termasuk menurunnya ekspor partai besar karena resesi pasar internasional dalam jangka panjang, menurunnya level konsumsi domestik dan volume investasi asing, serta kebijakan kontraksi fiskal yang diambil pemerintah untuk memelihara suku bunga tinggi saat terjadinya inflasi tinggi dan devaluasi mata uang rupiah. Bank Sentral Indonesia terus memelihara suku bunga dasar (benchmark interest) sebesar 7,5 persen sepanjang tahun 2015.
Sementara itu, menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sepanjang tahun 2015, Indonesia total menyerap investasi langsung asing (FDI) sebanyak US$ 29,28 miliar, atau meningkat 2,6 persen dibanding pada tahun 2014.