Persatuan Jurnalis Tiongkok Gelar Temu Wicara terkait Masalah LTS
  2016-05-04 10:56:58  CRI

Pada Juni mendatang, Pengadilan Hukum Laut Internasional akan mengumumkan hasil arbitrase kasus masalah Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang diajukan Filipina. Tiongkok jauh sebelumnya telah menyatakan "tidak menerima dan tidak menyertai" kasus tersebut. Persatuan Jurnalis Tiongkok kemarin (3/5) menggelar temu wicara terkait kasus arbitrase LTS yang diajukan Filipina.

Ahli masalah LTS Tiongkok, Li Guoqiang menyatakan, kasus arbitrase masalah LTS yang diajukan Filipina bukan hanya masalah hukum, tapi juga merupakan masalah politik terkait kedaulatan. Tiongkok berpegang teguh pada pendirian "tidak menerima dan tidak menyertai" kasus tersebut. Selain itu, Tiongkok berkeyakinan dapat memelihara perdamaian dan kestabilan kawasan LTS bersama dengan negara-negara ASEAN tanpa intervensi pihak ketiga.

Li Guoqiang mengatakan, Tiongkok adalah negara yang paling awal menemukan dan menamakan pulau-pulau di Laut Tiongkok Selatan, sekaligus adalah negara yang paling awal melaksanakan administrasi di pulau-pulau tersebut. Berdasarkan sejumlah bukti sejarah dan hukum yang kuat, Tiongkok memiliki kedaulatan, yurisdiksi dan hak-hak maritim lainnya terhadap pulau-pulau di LTS.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040