Wakil Tetap Muda Tiongkok untuk PBB Wu Haitao menyatakan, reformasi PBB harus memungkinkan lebih banyak negara, khususnya negara-negara kecil dan menengah untuk berpartisipasi dalam pengambilan Keputusan di Dewan Keamanan.
Wu Haidao dalam pidatonya di markas besar PBB di New York Senin lalu (2/5) mengatakan, masalah representasi daerah merupakan salah satu masalah yang paling diperhatikan sejumlah negara anggota terkait reformasi Dewan Keamanan. Reformasi Dewan Keamanan seharusnya mencerminkan realitas PBB dan menambah representasi negara-negara berkembang, khususnya negara-negara Afrika.
Wu Haitao mengatakan, sejak berdirinya pada 70 tahun yang lalu, jumlah anggota dan susunannya telah mengalami perubahan besar. Jumlah anggotanya telah bertambah dari 51 menjadi 193, yang kebanyakan adalah negara-negara berkembang. Di antaranya 54 negara berasal dari Afrika, atau lebih dari 1/4 jumlah total 193 negara anggota PBB. Mayoritas masalah yang dibahas dalam sidang Dewan Keamanan menyangkut negara-negara berkembang, khususnya negara-negara Afrika. Oleh karena itu, negara-negara berkembang, khususnya negara-negara Afrika seharusnya dapat memainkan peranan yang lebih besar di Dewan Keamanan PBB.