Singapura Pamerkan Edisi Awal Surat Kabar Berbahasa Mandarin
  2016-05-31 11:38:50  Kantor Berita Xinhua

Lian He Zao Bao: Menteri Kebudayaan, Masyarakat dan Pemuda Singapura, Grace Fu, Sabtu lalu (28/5) meluncurkan pameran khusus edisi awal surat kabar berbahasa mandarin di negeri itu, yang berlangsung di Balai Kenangan Sun Yat Sen, Nanyang.

Pameran berjudul "Awal Surat Kabar Berbahasa Mandarin di Singapura" (1881-1942), menampilkan sejarah dan perkembangan surat kabar berbahasa mandarin dan industri percetakan di Singapura dengan memajang 100 benda-benda bersejarah, gambar dan dokumen.

Menteri Fu mengatakan masa awal surat kabar berbahasa mandarin di Singapura memainkan peran penting secara informal, mempengaruhi dan mendidik komunitas Tionghoa di kawasan tersebut.

Surat kabar itu berperan meletakkan dasar yang penting dalam pembahasan masalah-masalah sosial.

Menteri juga mendorong orang-orang agar belajar dari para pendahulu sehingga dapat memberi pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.

Untuk menarik perhatian anak muda, kurator pameran menambahkan hal-hal menarik dan interaktif guna memberikan pengalaman kepada pengunjung, seperti permainan multimedia untuk memberi kesempatan bagi pengunjung mempelajari industri percetakan surat kabar pada masa-masa awal.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040