Rangkaian pertemuan menteri luar negeri Asia Timur telah ditutup di Vientiane, Laos kemarin malam (26/7). Berkat upaya semua negara peserta termasuk Tiongkok, rangkaian pertemuan menlu kali ini berlangsung dalam nuansa dialog dan kerja sama sehingga telah membuka prospek yang cerah bagi hubungan Tiongkok-ASEAN pada masa mendatang.
Dalam rangkaian pertemuan kali ini, Tiongkok paling mengutamakan pertemuan Tiongkok-ASEAN (10 + 1). Ini merupakan wadah fundamental bagi kerja sama Tiongkok dengan negara-negara lain di kawasan ini. Pertemuan tahun ini bertepatan pada peringatan 25 tahun penggalangan hubungan dialog ASEAN-Tiongkok. Peningkatan kerja sama antara kedua pihak secara wajar menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan tersebut.
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan, ia dan para menteri luar negeri negara-negara ASEAN telah menilik kembali hasil-hasil yang dicapai kedua pihak dalam 25 tahun terakhir, menyimpulkan pengalaman yang bermanfaat, bersama-sama merancang prospek perkembangan masa depan. Wang Yi mengatakan, apabila 25 tahun yang lalu dipandang sebagai periode pertumbuhan hubungan Tiongkok-ASEAN, maka 25 tahun mendatang adalah periode matang bagi hubungan kedua pihak. Wang Yi mengakui antara Tiongkok dan ASEAN telah terjalin hubungan kerja sama di bidang yang luas dan komprehensif. Ke depan kedua pihak akan berupaya mendorong eskalasi hubungan tersebut. Baik Tiongkok maupun negara-negara ASEAN telah menyepakati target pembentukan masyarakat senasib sepenanggungan yang lebih erat pada masa mendatang.