Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam pertemuan menteri luar negeri KTT Asia Timur ke-6 kemarin (26/7) di Vientiane memaparkan pendirian pihak Tiongkok mengenai kasus arbitrase Laut Tiongkok Selatan.
Wang Yi menegaskan, putusan mahkamah arbitrase ternyata membelakangi semangat tata hukum internasional, juga melanggar prinsip dan semangat Konvensi, putusan tersebut penuh dengan pertanyaan dan kesalahan baik dilihat dari prosedur, hukum dan bukti, dapat disebut sebagai "tiga ilegal", yang pertama adalah pengajuan arbitrase ilegal, kedua pendirian mahkamah arbitrase ilegal dan ketiga hasil arbitrase ilegal. Oleh karena itu, pendirian yang diambil oleh Tiongkok adalah adil sepenuhnya, tujuannya ialah memelihara keadilan internasional, memelihara perdamaian dan stabilitas di kawasannya.
Wang Yi menyatakan, semakin banyak negara mulai mengenal hakikat dan bahaya kasus arbitrase, memahami dan mengaku pendirian Tiongkok untuk mempertahankan penyelesaian pertikaian melalui perundingan dan konsultasi secara langsung, menghimbau berbagai pihak menghormati hak negara berdaulat untuk memilih cara penyelesaian pertikaian secara mandiri, termasuk menghormati pernyataan eksklusif yang tercantum dalam Konvensi pasal ke-298. Selain itu, semakin banyak tokoh kalangan ilmu hukum internasional mempertanyakan legalisasi kasus arbitrase dan keadilan putusan. Dapat diramalkan bahwa seiringan dengan berjalannya waktu, keilegalan apa yang disebut kasus arbitrase Laut Tiongkok Selatan pasti akan diungkapkan, operasi politik di belakang mahkamah arbitrase sementara pasti akan diketahui umum.