XINHUA: Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang menuju Vientiane Laos untuk menghadiri KTT Asia Timur dari tanggal 6 hingga 9 bulan ini. Opini internasional mencatat, intrik sejumlah negara di luar kawasan yang mencoba membesar-besarkan masalah LTS mengalami kegagalan dan berbagai negara ASEAN menawarkan perselisihan pada masalah LTS dan ini menunjukkan bahwa Tiongkok dan negara-negara ASEAN telah mencurahkan tenaga dalam mengupayakan kerja sama dan memelihara stabilitas kawasan.
Dalam KTT Asia Timur, para pemimpin negara-negara ASEAN tidak membela pendirian AS mengenai apa yang disebut kasus arbitrasi LTS. Harian Wall Street di situs webnya hari Kamis lalu memberitakan bahwa Tiongkok telah mencapai sekali kemenangan diplomasi.
Artikel mengatakan pula, sikap moderat ASEAN kontras dengan sejumlah negara di luar kawasan yang terus mengusik-usik masalah LTS. Negara-negara ASEAN menyadari ada perlunya mencari konsep penyelesaian yang layak untuk menangani persengketaan, bukan memicu ketegangan.
Sebuah artikel lain di situs web Harian Wall Street mengatakan, Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara membentuk platform hotline pejabat teras diplomatik itu merupakan langkah baru untuk menghindarkan terjadinya bentrokan militer di luar dugaan. Persetujuan terkait menunjukkan bahwa negara-negara Asia Tenggara kini tidak mau terganggu ketegangan akibat keputusan Pengadilan Arbitrasi LTS melainkan memfokus pada dijaminnya kestabilan kawasannya.
Harian Jakarta Post Indonesia hari Kamis dalam sebuah artikel yang berjudul "ASEAN dan Tiongkok Bakal Bentuk Kembali Saling Percaya di Kawasan itu menilai tinggi dua dokumen antara lain Pedoman Bimbingan Platform Hotline Pejabat Tinggi Diplomatik Tiongkok dan Negara-negara ASEAN untuk Menanggapi Peristiwa Darurat di Laut dan Pernyataan Bersama Tiongkok dan Negara-negara ASEAN untuk Ditetapkan di LTS. Artikel berpendapat bahwa ini menunjukkan keinginan berbagai pihak untuk memfokus pada pembentukan saling percaya kawasan, mencurahkan tenaga dalam melepaskan ketegangan selama beberapa bulan ini dan terus maju dengan berorientasi masa depan.
Artikel mengatakan pula, seiring dengan dilaksanakan dua dokumen hasil, situasi LTS dapat lebih dikontrol. Presiden Indonesia Joko Widodo menyatakan yakin, pelaksanaan dua dokumen itu akan dengan kuat mendorong perdamaian dan keamanan kawasannya.
Kantor Kyodo Jepang hari Kamis menunjukkan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berencana merealisasi strategi menanggapi Tiongkok pada masalah Laut Tiongkok Timur dan LTS dalam KTT Asia Timur. Akan tetapi, Abe gagal membentuk lingkaran pengepungan terhadap Tiongkok dan juga gagal menemukan penerobosan penyelesaian masalah maritim.