Seminar "Pelaksanaan Agenda Perkembangan Berkelanjutan tahun 2030" baru-baru ini diadakan di Jakarta. Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Xu Bu, Wakil Sekjen ASEAN Vongthep Arthakaivalvatee dan Asisten Sekjen PBB selaku Asisten Ketua UNDP Xu Haoliang dalam wawancara dengan wartawan masing-masing memaparkan pendapat mengenai pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan" dan masalah perkembangan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.
Xu Bu menyatakan, ASEAN adalah arah pembangunan utama dan prioritas dalam strategi "Satu Sabuk Satu Jalan" Tiongkok. Perkembangan berkelanjutan merupakan target penting dalam proses pengintegrasian regional ASEAN. Sebagai negara berkembang terbesar di dunia, Tiongkok menjadikan pewujudan perkembangan berkelanjutan dan pendorongan pembangunan peradaban ekologi sebagai kebijakan fundamental negara. Dalam jalan menuju perkembangan berkelanjutan, Tiongkok adalah mitra kerja sama yang paling dekat bagi negara-negara ASEAN. Sejak pemimpin-pemimpin negara Tiongkok dan ASEAN mengeluarkan "Pernyataan Bersama mengenai Perkembangan Berkelanjutan" pada Oktober tahun 2010, kerja sama kedua pihak telah mencapai hasil positif di bidang pengurangan kemiskinan, energi, ramah lingkungan, pengintegrasian regional, perubahan iklim dan pengelolaan bencana.
Sementara itu, Vongthep menyatakan, perkembangan berkelanjutan bukan merupakan isu suatu negara atau daerah saja, harus bersifat terbuka dan inklusif secara global. Intinya pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan" adalah menyelesaikan masalah interkoneksi, dan ini sesuai dengan keprihatinan inti negara anggota ASEAN sekarang ini. Dalam KTT Asia Timur yang baru berakhir, kedua pihak telah secara lebih lanjut mengingkatkan kesepahaman mengenai hal tersebut. Dia juga menyatakan bahwa kerja sama pragmatis Tiongkok-ASEAN di bidang perkembangan berkelanjutan mencapai hasil positif.
Selain itu, Xu Haoliang menyatakan bahwa tema Majelis Umum PBB tahun ini ialah "target perkembangan berkelanjutan: berupaya bersama untuk mengubah dunia", masalah perkembangan berkelanjutan telah menjadi topik utama yang menarik perhatian global. Pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan" merupakan sumbangan penting Tiongkok di bidang perkembangan. Memusatkan dan mengintensifkan interkoneksi, investasi infrastruktur dan pertukaran personel, akan mempunyai arti penting untuk menyelesaikan masalah perkembangan berkelanjutan. Jika PBB bergandengan tangan dengan Tiongkok dan ASEAN, maka dapat memainkan peranan yang sangat besar di bidang-bidang tersebut.