Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang kemarin (20/10) mengadakan pertemuan dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Balai Agung Rakyat Beijing.
Li Keqiang menunjukkan, Tiongkok senantiasa berpendirian, perselisihan bilateral hendaknya diselesaikan oleh kedua pihak terkait melalui dialog dan konsultasi langsung. Masalah Laut Tiongkok Selatan bukan dan tidak seharusnya menjadi keseluruhan hubungan antara kedua negara. Kepentingan bersama antara kedua negara jauh lebih besar dari pada perselisihan. Ia mengharapkan kedua pihak mendorong persahabatan dan kerja sama rukun tetangga, berteguh pada dialog dan konsultasi bilateral, mengontrol sebaiknya perselisihan, karena hal tersebut tidak saja sesuai dengan kepentingan bersama kedua negara, tetapi juga bermanfaat bagi perdamaian dan kestabilan serta pembangunan dan kemakmuran di kawasannya.
Li Keqiang menyatakan, dewasa ini hubungan Tiongkok-ASEAN berkembang secara kontiniu dan stabil, kerja sama pragmatis mencapai hasil yang memuaskan. Tahun depan adalah genap 50 tahun berdirinya ASEAN dan Tahun Kerja Sama Pariwisata Tiongkok-ASEAN. Filipina menjabat sebagai negara ketua bergilir ASEAN. Tiongkok bersedia meningkatkan konsultasi, koordinasi dan kerja sama dengan Filipina dalam kerangka Tiongkok-ASEAN, memelihara arah perkembangan hubungan Tiongkok-ASEAN, dan mendorong kerja sama bilateral berkembang maju.
Sementara itu, Duterte menyatakan, persahabatan antara Filipina dan Tiongkok mempunyai dasar yang kuat. Filipina berpegang pada prinsip politik yang berdikari, bersedia meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama dengan Tiongkok. Filipina berharap meningkatkan pertukaran dengan Tiongkok, memperdalam kerja sama pragmatis di berbagai bidang, mendorong hubungan kedua negara berkembang ke arah tepat. Filipina bersedia membelajari pengalaman Tiongkok di bidang-bidang pengembangan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, meningkatkan kemampuan pemerintahan, untuk membantu pembangunan ekonomi, sosial dan kesejahteraan Filipina.