Pihak kepolisian Filipina kemarin (1/12) mengumumkan telah menangkap 2 tersangka yang menempatkan perangkat peledak di depan pintu Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Filipina. Di waktu yang sama, Pihak kepolisian mengumumkan Fipilina memasuk kondisi ancaman serangan teroris tingkat 3.
Kepala Polisi Nasional Filipina Ronald Dela Rosa dalam jumpa pers kemarin menyatakan, kedua tersangka tersebut berasal dari Malawi, Filipina selatan, dan merupakan anggota organisasi anti pemerintah "Maute". Perangkat ledakan yang mereka tempatkan tersebut mirip dengan bom yang meledak dalam serangan bom di kota Davao pada bulan September lalu. Tersangka tersebut sudah mengakui perbuatannya, dan kini pihak kepolisian sedang mengejar 3 orang lainnya yang kabur.