Bencana banjir yang parah sejak awal tahun ini masih menghantui bagian selatan Thailand. Banjir terparah selama 30 tahun ini memberi pukulan berat pada ekonomi masyarakat di 12 propinsi Thailand. Menurut data yang diumumkan Badan Pengurangan dan Pencegahan Bencana Kementerian Urusan Sipil Thailand, terhitung hingga 14 Januari, penduduk Thailand yang terdampak bencana banjir kali ini telah mencapai 1,6 juta orang, termasuk 40 korban tewas.
Bencana banjir kali ini juga memberi dampak yang cukup besar pada pertanian di bagian selatan Thailand, yang merupakan daerah penghasil karet utama di Thailand. Diperkirakan produksi karet di bagian selatan Thailand pada Januari ini akan merosot 20 persen dibandingkan masa sama tahun lalu, volume produksi minyak kelapa sawit juga terpengaruh.
Namun pengaruh bencana banjir terhadap industri pariwisata Thailand agak terbatas. Meskipun tingkat hunian sejumlah hotel di Pulau Koh Samui sedikit terdampak, tetapi destinasi populer seperti Pulau Phuket dan Provinsi Krabi tidak begitu terpengaruh bencana. Direktur Dinas Pariwisata Negara Thailand menyatakan pihaknya menyediakan layanan prakiraan cuaca untuk wisatawan, dan bekerja sama dengan hotel-hotel di sejumlah objek wisata, guna menjamin keselamatan wisatawan selama bencana banjir kali ini.
Menurut peringatan Badan Meteorologi Thailand Jumat lalu, hujan lebat putaran baru akan melanda bagian selatan Thailand pada 16-20 Januari ini.