Laporan yang dikeluarkan IMF pada Senin (16/01) kemarin menunjukkan, didorong oleh perbaikan prospek pertumbuhan negara-negara ekonomi baru bangkit, maka laju pertumbuhan ekonomi global tahun ini dan tahun depan akan lebih cepat daripada tahun 2016, namun ekonomi global tetap menghadapi peningkatan proteksionisme dan mengetatnya kondisi finansial global.
Menurut perkiraan baru yang diumumkan IMF dalam Laporan Outlook Ekonomi Dunia kemarin, pertumbuhan ekonomi global tahun ini dan tahun depan diperkirakan masing-masing mencapai 3,4 persen dan 3,6 persen, angka tersebut lebih tinggi daripada 3,1 persen pada tahun lalu. IMF menunjukkan bahwa perkiraan baru dibuat atas pertimbangan pemerintah baru AS mungkin akan menyesuaikan kebijakan sehingga mengakibatkan efek imbasan atau spillover di dunia.
Menurut perkiraan laporan tersebut, pertumbuhan ekonomi negara-negara ekonomi maju pada tahun ini dan tahun depan masing-masing akan mencapai 1,9 persen dan 2 persen.
IMF juga memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi negara-negara ekonomi baru bangkit dan negara-negara berkembang pada tahun ini akan mencapai 4,5 persen, dan tahun depan akan mencapai 4,8 persen.