Media Amerika Serikat melaporkan bahwa Gedung Putih telah meminta maaf atas tuduhannya yang menyebut dinas intelijen Inggris menyadap kandidat Presiden Donald Trump dalam pemilihan AS tahun lalu.
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer dalam jumpa pers pada hari Kamis lalu (16/3) membacakan sebuah laporan Fox News yang menyebut mantan Presiden AS Barack Obama telah menyadap Donald Trump melalui dinas intelijen Inggris yakni Markas Besar Komunikasi Pemerintah (GCHQ) pada masa pemilihan presiden tahun lalu. Markas Besar Komunikasi Pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Inggris dalam sebuah pernyataannya kemudian telah membantah tuduhan Gedung Putih tersebut, dan menyebutnya sebagai "konyol sekali" dan "harus diabaikan".