Program Pembangunan PBB (UNDP) merilis Laporan Indeks Pembangunan Manusia (HDI) 2016 di Stokholm, Swedia pada hari Selasa (21/3). Laporan menyatakan kecemasan atas meningkatnya marginalisasi sejumlah kelompok manusia yang telantar.
Laporan tersebut menunjukkan, dalam 25 tahun terakhir, pembangunan manusia telah mencapai banyak keberhasilan yang mengagumkan, namun masih terdapat manusia yang tertinggal, dan masih banyak penghalang sistematis yang sulit diukur dan harus dihapuskan.
Laporan menyatakan, kelompok masyarakat yang lemah hampir terdapat di setiap negara. Mereka menghadapi tantangan yang bertumpang-tindih sehingga kelemahannya semakin meningkat dan semakin tertinggal dunia. Negara-negara maju juga menghadapi tantangan akibat kemiskinan dan pengucilan sosial. Lebih dari 300 juta penduduk miskin justru hidup di negara-negara maju, dan sepertiga di antaranya adalah anak-anak.
Direktur Program Pembangunan PBB, Helen Clark dalam jumpa pers kemarin mengatakan, penghapusan tuntutan normal moral sosial dan hukum yang diskriminatif akan membantu sejumlah kelompok masyarakat berpartisipasi dalam kehidupan politik, menghapuskan kemiskinan, dan membantu semua kelompok masyarakat terjamin pembangunan berkelanjutan yang damai dan adil.