Warga Seongju-gun Korea Selatan kemarin (29/3) berturut-turut 3 kali menghadang truk yang mencoba memasuki lokasi penempatan THAAD untuk melakukan pengukuran dan pembangunan itu, sehingga konfrontasi warga dengan pihak kepolisian pun tak terhindarkan. Penangjung jawab rombongan 'aksi nasional penghadang penempatan THAAD' menyatakan, 5 unit truk tiga kali berturut-turut, yakni pada pagi, siang dan malam mencoba memasuki lapangan golf Seongju-gun yang merupakan lokasi penempatan THAAD, tapi dihadang oleh aksi duduk yang dilakukan warga setempat dan aktivis perdamaian.
Menurut penjelasan warga setempat, pihak kepolisian kemarin telah mengirim belasan bus dan lebih dari 400 personel kepolisian. Polisi meminta massa membubarkan diri dengan alasan bahwa mereka telah melanggar Hukum Demonstrasi. Sekitar 150 warga lokal dan tokoh-tokoh yang menentang penempatan THAAD duduk di tengah jalan sambil meneriakkan slogan 'Tolak THAAD, Ingin Perdamaian', dan juga menggunakan mobil sebagai penghadang jalan. Konfrontasi antara kedua pihak pun terus berlanjut.
Sejumlah rombongan warga setempat menyatakan, penempatan THAAD pada dasarnya adalah ilegal dan tidak sah. Korea Selatan dan Amerika Serikat sejauh ini masih belum menandatangani persetujuan apa pun mengenai penempatan sistem tersebut, karena itu langkah pemerintah Korsel yang menyediakan lokasi penempatan THAAD kepada AS tidak memiliki dasar hukum.