Acara peluncuran buku "Xi Jinping: The Governance of China" versi bahasa Kamboja diadakan di Phnom Penh, Kamboja, pada 11 April lalu.
Rektor Royal Academy of Cambodia (RAC) Khlot Thyda dan Ketua Institut Konfusius RAC Chea Munyrith dalam wawancara dengan wartawan CRI memaparkan cerita mengenai penerbitan dan penerjemahan buku tersebut. Mereka berpendapat bahwa penerbitan buku tersebut di Kamboja akan lebih lanjut memperdalam saling pemahaman antara Kamboja dan Tiongkok, meningkatkan pertukaran kedua negara di bidang pemerintahan, dan terus memperkukuh persahabatan kedua negara.
Buku "Xi Jinping: The Governance of China" versi bahasa Kamboja diterjemahkan dan diterbitkan melalui kerja sama antara Kantor Penerbitan Bahasa Asing Tiongkok, Royal Academy of Cambodia dan Kantor Penerbitan Khmer Kamboja. PM Kamboja Hun Sen dalam pidatonya di depan acara peluncuran tersebut memberi penilaian tinggi terhadap buku tersebut.
"Buku ini bermanfaat bagi rakyat Kamboja untuk mengenal ide tata kelola pemerintahan Presiden Tiongkok Xi Jinping, juga mencerminkan hubungan Kamboja dan Tiongkok yang semakin erat di berbagai bidang," kata Hun Sen.
Hun Sen menambahkan dirinya berharap para pejabat, sarjana dan siswa dapat dengan sungguh-sungguh membaca dan mempelajari buku tersebut, sehingga dapat mengambil pengalaman dan secara efektif menjalankan pemerintahan negara sendiri dengan kebijakan yang sesuai dengan keadaan Kamboja.
Ketua Institut Konfusius RAC Chea Munyrith yang juga ikut ambil bagian dalam penerjemahan buku tersebut mengatakan bahwa dia merekomendasikan buku ini kepada rektor RAC dan mengajukan proposal kepada Wakil Perdana Menteri Kamboja Sok An. Kemudian Sok An menugaskan Institut Konfusius Kamboja untuk mempromosikan dan menerjemahkan buku tersebut.
Sementara itu, Rektor RAC Khlot Thyda mengatakan,
"Setelah Institut Konfusius RAC merekomendasikan buku ini, saya dengan sungguh-sungguh membaca dan mempelajari buku ini, dengan lebih lanjut memahami tiga target inti 'Impian Tiongkok', yakni kemakmuran negara, kebangkitan bansa dan kebahagiaan rakyat. Melalui buku ini, saya melihat ketekadan hati Presiden Xi untuk memperdalam reformasi, ini juga merupakan teladan bagi perkembangan Kamboja. Sehingga saya memutuskan untuk mendukung penerjemahan buku ini ke bahasa Kamboja."