Dana Moneter Internasional (IMF) kemarin (19/4) menyatakan, mulai dari Oktober tahun lalu, keadaan moneter global terus mengalami perbaikan, namun ketidakpastian politik dan kebijakan global bertambah, sehingga membentuk ancaman baru bagi kestabilan moneter.
IMF dalam laporannya mengenai stabilitas moneter global yang diumumkan kemarin mengatakan, premi risiko dan fluktuasi pasar mungkin akan meningkat besar-besaran apabila langkah-langkah yang diambil oleh AS terkait reformasi perpajakan dan pengawasan tidak mencapai hasil yang diramalkan, sehingga mengganggu stabilitas moneter.
Laporan berpendapat, meskipun komunitas ekonomi baru telah meningkatkan kemampuan tahan risiko, namun kalau emosi pasar mengalami perubahan atau sebagian negara mengambil kebijakan proteksionisme, maka komunitas ekonomi baru akan sekali lagi menghadapi risiko peredaran kapital dan prospek pertumbuhan mengalami kerusakan.
IMF menyerukan berbagai negara untuk mengatur kembali kombinasi kebijakan, guna mendorong pertumbuhan yang berjangka panjang dan toleransi yang lebih kuat, sementara menghindari kebijakan proteksionisme yang berorientasi "domestik".