Rombongan Liputan Gabungan "Tiongkok dan ASEAN Membangun Bersama Jalan Sutera Maritim Abad ke-21" Berkunjung di Provinsi Hunan
  2017-04-24 10:51:53  CRI
Rombongan liputan gabungan "Tiongkok dan ASEAN Membangun Bersama Jalan Sutera Maritim Abad ke-21" yang terdiri dari 20 wartawan dari 10 negara anggota ASEAN hari Jumat lalu (21/4)mengakhiri liputannya di Provinsi Hunan. Kegiatan tersebut yang dimulai pada 17 bulan April ini disponsori oleh Kantor Penerangan Dewan Negara Tiongkok dan Pusat Tiongkok-ASEAN. Liputan gabungan kali ini mengangkat tema "Transformasi Industri dan Kerja Sama Internasional di Kawasan Tiongkok Bagian Tengah dan Barat", dengan partisipasi 20 jurnalis dari 20 media utama 10 negara anggota ASEAN, termasuk Harian Borneo Bulletin dari Brunei, HMER TIMES Kamboja, Harian Lianhezaobao Singapura, Harian Bisnis Indonesia dan media-media dari Myanmar, Thailand, Vietnam, Malaysia, Laos dan Filipina.

Dalam liputan selama 5 hari di Provinsi Hunan, para jurnalis sempat mengadakan temu wicara dengan pejabat-pejabat Kota-kota Changsha, Zhuzhou, Tanxiang, dan berkunjung ke 13 tempat untuk melakukan liputan, antara lain Zona Percobaan Changsha-Zhuzhou-Xiangtan, Hunan TV, SANY Grup, Changfeng Group, CRRC Zhuzhou Locomotive Grup dan perusahaan Tidfore.

Jurnalis dari situs web Detikcom Indonesia Hany Koesumawardani menyatakan: "melalui liputan kali ini, saya lebih baik mengenal Tiongkok, yang berbeda dengan kesan saya sebelumnya, dulu saya hanya tahu Beijing, seperti warga Tiongkok hanya tahu Bali di Indonesia. Dengan kesempatan kali ini saya mendapat banyak pengetahuan di Provinsi Hunan, saya mengetahui terdapatnya banyak perusahaan besar di sini, seperti SANY Grup", demikian dikatakan jurnalis Detikcom dari Indonesia.

Kepada wartawan, Direktur harian Bisnis Indonesia Akhirul Anwar mengatakan, sekarang ini Grup SANY semakin terkenal di Indoensia.

Mengenai kerja sama masa depannya, Hany Koesumawardani berpendapat, pertukaran antara media Tiongkok dan Indonesia yang seperti ini boleh sering diadakan, karena terdapat banyak hobi yang sama antara warga Tiongkok dan Indonesia, seperti minum teh atau mancing ikan. Menurut dia, pertukaran dan kunjungan timbal balik antara media kedua negara bukan saja bisa saling belajar cara dan pengalaman komunikasi, tapi juga bisa memberikannya kesempatan untuk menjadi "seorang warga asli Tiongkok selama satu bulan".

Jurnalis dari Chinapress Malaysia Loh Wai Yee sangat tertarik pada kegiatan liputan kali ini. Dia mengatakan, industri otomotif dan perusahaan industri Tiongkok saat ini cukup bagus, banyak perusahaan Tiongkok telah mencapai perkembangan pesat di bidang teknologi. Menurut dia, banyak perusahaan ASEAN bisa melakukan pertukaran dengan perusahaan Tiongkok, demi mendorong kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN.

Pusat Listrik Tenaga Angin(PLTA) Xiangfeng di kota Xiang Tan telah memberikan kesan mendalam kepada Malai Bobby,jurnalis Harian Borneo Bulletin dari Brunei. Dia menatakan, sejauh ini Brunei belum memiliki PLTA, padahal teknologi ini bisa dimanfaatkan di mana saja asal menggunakan teknik dan pengetesan yang tepat. Pemerintah Brunei selalu mengupayakan energi alternatif untuk menggantikan migas, dan gagasan ini akan disampaikannya kepada para pembaca Brunei melalui medianya.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040